#tantangan menulis hari ke 19

Memasuki Minggu kedua ujian Mid, aku diikutkan mengawas ujian kelas XI dan X. Biasanya aku tidak diikutkan karena full mengajar kelas XII.

Ujian Mid kali ini berlangsung selama dua Minggu. Seminggu telah berlalu, tinggal seminggu lagi.

Hari ini adalah hari kedua aku mengawas. Hari ini aku merasakan sesuatu yang spesial. Mungkin bagi sebagian orang hal ini biasa saja.tapi bagiku, mengawas hari ini sangat spesial.

Hari ini aku mengawas di kelas XI IPA Putra. Kelas XI IPA putra ini bernama kelas Cairo. Sekolah tempatku mengajar sekarang memang dipisah antar putra dan putri. Hal ini karena aku mengajar di pesantren. Nama kelasnya juga nama-nama kota yang terdapat di negara-negara yang agama Islam pernah berjaya disana.

Langkah kakiku terhenti tepat di depan kelas Cairo. Di teras kelas nampak sekelompok anak tengah duduk melingkar belajar. Aku tidak mengenali mereka karena aku tidak pernah mengajar mereka,hanya satu dua anak yang kukenal. Melihat kedatanganku mereka spontan berdiri.

"Ustadzah pengawas ujian kami ya?tanya mereka. Aku mengangguk dan segera membuka kunci pintu kelas. Segera mereka memasuki kelas. Sembari menunggu anak-anak yang lain masuk,tetiba seorang anak nyelutuk

" Ustadzah dari Pessel ya? Kalau iya, Kita sekampung!...ungkapnya sambil tersenyum simpul. Aku mengangguk. Semua temannya riuh meledeknya.

"Cie..cie..cieee...Ahmad bangga ni ye...ledek temannya. Ku lihat anak yang bertanya padaku tadi, didada depanya tertulis'Ahmad Ilham'.

" Zah,bangga Ana Zah.ada Ustadzah yang ngajar disini yang sama kampungnya dengan Ana" ucapnya tersipu.

Ingatanku melayang terbang pada peristiwa 30 tahun lalu. Saat aku juga diledek teman-teman ketika aku merasa bangga karena ada guru yang berasal dari kampungku. Masa itu kembali tapi peran telah berubah. Dulu aku sebgai anak,sekarang aku sebagai guru.