Siti Aisah Ashwan

Berprofesi sebagai pendidik di sekolah dasar, keseharian menjadi ibu ke dua untuk anak didik di sekolah memberikan kepuasan tersendiri. Semoga diant...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku Anak Pengamen

Aku Anak Pengamen

Selesai melaksanakan upacara, aku berbaris di samping kelas. Hari ini pasti akan ada pemeriksaan kebersihan diri dan pakaian seragam. Aku tidak khawatir, karena selalu menjaganya. Rambutku di sisir rapi, dan tidak gondrong, begitu pula dengan kuku jari tangan dan kakiku. Gigi dan telinga pun tentu saja tidak ketinggalan selalu aku bersihkan. Untuk pakaian seragam, ibuku selalu mencuci bersih serta menyetrikanya dengan rapi.

Walau bapak aku mencari uang dengan mengamen, penampilannya juga selalu rapi.

"Salah satu cara menghargai diri kita sendiri adalah dengan berpenampilan rapi, maka orang lain pun akan menghargai kita" Itu yang dikatakan bapak saat aku menanyakan tentang penampilannya yang selalu rapi ketika akan pergi mengamen.

Awalnya aku malu dengan pekerjaan bapakku sebagai pengamen di bis kota. Akan tetapi Bu guru aku yang mengetahui tentang pekerjaan bapakku pernah mengatakan saat membahas jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, bahwa menjadi pengamen juga pekerjaan halal. Walaupun pada saat itu Bu guru tidak mencontohkan bahwa bapak aku seorang pengamen. Bu guru juga tidak pernah membahas masalah pekerjaan bapakku baik kepada aku langsung maupun kepada teman - temanku, saat pembelajaran tentang jenis pekerjaan itu.

"Sore tadi, saat mengamen bapak bertemu dengan Bu gurunya Haris di bis kota" bapak pernah bercerita sepulang dari mengamen.

"Bapak kenapa tidak turun saja dari bis kota?" Tanya aku saat mendengarnya.

"Apa alasannya bapak harus turun lagi?" Tanya bapak.

"Kan Bu guru jadi tahu kalau bapak seorang pengamen! Aku malu pak" protes aku, marah pada bapak.

"Kenapa harus malu? Mengamen bukan pekerjaan hina, asalkan kita tidak berbuat jahat atau meminta dengan memaksa. Bapak jadi pengamen juga terpaksa, nanti kalau ada pekerjaan lain yang lebih baik tentu bapak akan kembali bekerja seperti sebelum ini". Bapak mengingatkan aku.

"Haris! Ayo ini sudah tiba jam istirahat, kita main di luar yu!" Tiba - tiba lamunan tentang bapakku menghilang karena Rama mengagetkan aku.

"Oh! Iya, ayo Rama!" Aku segera berdiri dan mengikuti Rama keluar kelas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post