Siti Aisah Ashwan

Berprofesi sebagai pendidik di sekolah dasar, keseharian menjadi ibu ke dua untuk anak didik di sekolah memberikan kepuasan tersendiri. Semoga diant...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ini Bukan Susur Sungai #bagian2 (Hari ke-43)

Ini Bukan Susur Sungai #bagian2 (Hari ke-43)

Ketika siswa-siswi lain telah turun bahkan bermain air di Sungai, tampak Herdi siswa kelas 6b yang berperawakan kecil masih berdiri sendirian di tanah lapang.

Tampak ia memandangi teman-temannya yang asyik bermain air di sungai. Sepertinya ia pun berkeinginan untuk turun. Akan tetapi entah kenapa ia tidak melakukannya. Padahal Herdi termasuk anak yang lincah bahkan terkadang suka ngeyel.

"Ayo langsung pulang kita tinggal saja si Herdi!" Candaku pada siswa-siswi lain.

"Ayooo!" Teriak siswa lainnya.

Akan tetapi tentu saja aku tidak serius melakukannya. Tidak tega juga melihat wajah polosnya. Ia tampak memelas sepertinya sangat ingin turun dan bermain-main di sungai.

Segera aku memanggilnya sambil melambaikan tangan "Herdi ayo turun sini!"

"Sepatu aku tidak ada Bu!" Teriak Herdi dari kejauhan.

"Memang disimpan di mana tadi? Ayo cari lagi! Ibu tunggu di sini!" Perintahku sambil sedikit mendekat ke bibir sungai.

Herdi lalu berlari ke pojokan dekat tebing, tempat tadi kami menikmati bekal masing-masing. Tubuh kecilnya berlari kesana-kemari.

"Tenang Herdi! Ibu ga akan tinggal, cari saja dulu sampai ketemu!" Aku menenangkan dari kejauhan sambil tetap mengawasi siswa lain yang bermain di sungai, khawatir mereka terlalu jauh bermain.

"Bu! Sepatunya sudah ketemu" terdengar suara girang Herdi.

"Alhamdulillah, ayo sini turun! kita akan langsung pulang" aku melambaikan tangan ke arah Herdi.

"Aku lewat jembatan saja Bu" jawab Herdi.

"Ya sudah hati-hati! Jangan lari-lari ya!" Aku mengingatkan.

Alhamdulillah akhirnya Herdi tiba di seberang sungai. Kami pun bisa kembali ke sekolah bersama-sama dengan jumlah siswa utuh dan selamat semuanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah... Selamat murid2 kita. Ibu juga dahulu thn 1990 pernah membawa murid2 kelas 36 sebanyak 100 orang. Sama mencari jejak ke pinggir sungai ttp tdk turun anak2 hanya melihat aliran air sungai saja. Kalau teringat masa lalu, ibu suka takut dan waswas... Ada dlm pikiranku seandainya??? Seandainya??? Jd takut. Semangat, Bun...

26 Feb
Balas

Ya bunda Alhamdulillah bisa melewatinya dengan selamat. Semua yang dilakukan untuk membekali siswasiswi dalam bentuk pembelajaran di alam bebas.

26 Feb

saya kira kronologis susur sungai, Bu

26 Feb
Balas

Hanya menyeberangi sungai saja Bu, itu pun khawatir mengingat anakanak seperti lepas kendali dalam mengekspresikan kegirangannya turun langsung melintasi sungai.

26 Feb

Alhamdulillah...

26 Feb
Balas

Mungkin Herdi terpengaruh oleh tragedi susur sungai di Turi Sleman, Buk Siti

26 Feb
Balas

Mungkin begitu Pak, terima kasih sudah mampir.

26 Feb

Semua tampaknya trauma dengan bermain di sungai. Padahal di kampung dulu kami biasa mandi2 dan bermain di sungai.

26 Feb
Balas



search

New Post