Namanya Listiani, ibunya sudah dua tahun ini meninggal dunia. Listiani sudah Lima hari ini dirawat di rumah sakit. 

Pagi ini aku memanggil sepupu dari Listiani di kelas 6a. Kaget sekali saat kudengar kabar darinya. Bahwasanya sakitnya Listiani adalah kebocoran jantung.

Selepas istirahat, ditemani oleh guru kelas dua aku pun pergi ke RSUD Ciawi. Tempat perawatan siswaku ini adalah di Gedung K ruang melati 5. Diantar petugas RSUD kami pun tiba di lantai dua Gedung K. 

Kami pun masuk ke ruang melati 5, tempat Listiani dirawat. Tampak nenek dari siswaku yang menemaninya sedang beristirahat. Kami pun mengobrol tentang kondisi kesehatan dari Listiani. Kabar terakhir dari dokter, Siswaku ini harus kontrol selama 6 bulan. 

Waktu menunjukkan pukul 13.30. Kami pun segera berpamitan, karena memang jam besuk sudah lewat.

Kami segera menuju lift untuk turun ke lantai satu. Akan tetapi karena di dalam lift ada yang hendak menuju lantai empat, tentu saja kami pun harus bersabar berada di dalam lift.

Sejak berada di dalam lift, kami asyik mengobrol tentang Listiani, sampai tiba-tiba pintu lift terbuka. Aku langsung saja keluar, karena seingtku rombongan yang menuju lantai empat tadi sudah keluar. Tapi, ketika telah berada di luar lift

"Lho ini mah masih lantai dua!" Teriakku heran.

"Ya! Kenapa pintu liftnya terbuka ya? Padahal semua yang berada di dalam lift tujuannya kan ke lantai satu!" Temanku berkata tak kalah heran.

Sepertinya rombongan ibu-ibu yang masuk di lantai empat salah menekan nomor lantai yang dituju. Seharusnya lantai 1, ia memijit lantai 2. Aku yang berdiri paling pinggir, saat pintu lift terbuka langsung saja keluar.

Ah, karena keasyikan mengobrol di dalam lift, akhirnya kami menunggu lagi untuk bisa masuk lift menuju lantai  satu.

#Tantangan Gurusiana Hari ke-48