Sabtu pagi biasanya kegiatan awal di sekolah adalah senam pagi bersama. Diikuti oleh seluruh siswa dari kelas satu sampai dengan kelas enam.

Sebelum kegiatan dimulai maka seluruh siswa berbaris sesuai kelasnya masing-masing. Guru pembimbing pun memimpin do'a terlebih dahulu.

Saat akan dimulai pandanganku tertuju pada siswa kelas 6b. Astagfirullah seorang siswa tampak segera menaikkan celana trainingnya karena melorot setelah ditarik oleh teman di belakangnya.

Segera ku hampiri barisan tersebut. Jelas sekali siapa yang telah berbuat jahil tadi. Aku pun memanggilnya ke depan.

"Seandainya ada temanmu yang jahil ke kamu seperti tadi bagaimana perasaan kamu?" Tanya aku.

Dimas, demikian nama siswa tadi tidak menjawab. Ia hanya menunduk saja.

"Tolong jangan lakukan lagi hal ini dimana pun dan kepada siapa pun!" Lanjut aku menasihatinya.

Selanjutnya aku memberi hukuman untuk Dimas. Saat teman-temannya berada di dalam kelas, ia kuberi tugas untuk membersihkan rumput-rumput di depan kelas. Aku pun tetap menemani Dimas saat ia melaksanakan tugas karena kejahilannya.

Sekitar sepuluh menit Dimas menyelesaikan hukumannya. Setelah membersihkan tangannya, ia masuk ke kelas. Lalu kutanyakan apakah ia tahu tujuan hukuman yang aku berikan.

"Supaya aku tidak melakukannya lagi Bu" jawab Dimas sadar.

Alhamdulillah, semoga ia betul-betul menyadarinya. Tidak hanya untuk Dimas, akan tetapi temannya yang lain pun tidak ada yang melakukan kejahilan bagaimanapun bentuknya.