Sakitku Karena Sapa dan Tanya
"Ibu, aku tahu engkau sudah sangat lelah menemaniku, engkau sudah sangat penat membimbingku
"Ibu, bukan aku marah dengan sapa dan tanya dari mereka saat aku bersamamu. Biar saja aku sakiti diriku"
"Ibu, bukan aku tak punya etika saat kudengar sapa dan tanya dari mereka"
"Ibu, ada rasa sakit saat aku ingin menjawab semua sapa dan tanya dari mereka. Biar saja aku memilih menyakitiku"
"Ibu, andai mereka tahu rasa sakit itu karena aku ingin menirukan sapa dan tanya dari mereka. Aku tak mampu, sehingga aku memilih menambah saja rasa sakit untukku"
Lebih dari dua tahun berlalu, aku tetap menjadi anakmu. Engkau tetap menjadi ibuku. Keterbatasan yang ada padaku tak menyurutkan semangatmu untuk tetap melatih kemampuanku. Keterbatasan yang tak pernah diiginkan oleh siapa saja, sebagai ibu, ataupun sebagai anak.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat bu. Sabar... Kereeen bgt bu
Alhamdulillah, terima kasih.
Kereeen cernaknya. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih, aamiin. Salam.
Semoga sabar, Bu
Terima kasih.
Cerita yang keren dan menyentuh hati Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Aamiin bunda, salam sehat dan sukses.
Semangat Bunda dan anaknya. Keren bu
Terima kasih, semangat.