Siti Aisyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

DUKA ITU KEMBALI HADIR (18)

DUKA ITU KEMBALI HADIR (18)

*********

Setelah kepergian Mas Sogan, Sinta dan seluruh anggota keluarga, para sahabat dan rekan-rekan kerja, dan semua orang yang mengenalnya merasa berduka dan kehilangan. Duka yang sangat dalam dan tak henti-hentinya semua orang membicarakan kebaikan Mas Sogan. Sepertinya semua tak menyangka atas kepergian Mas Sogan yang begitu cepat.

Duka itu pun terlebih dirasakan oleh istri Mas Sogan. Hingga beberapa hari Mba Luna tak mau bicara, hanya berdiam diri, dan makan pun tak mau. Meski ada kesedihan kalau mengingat Mas Sogan selalu curhat tentang sikap istrinya yang kurang bersyukur dan hanya mementingkan diri sendiri. Namun, Sinta masih menaruh perhatian. Tetap memperhatikan kesehatan Mba Luna karena biar bagaimana pun ia pernah mendampingi kakaknya selama masih bersama.

Setelah kepergian Mas Sogan, sehari, dua hari, tiga hari, hingga hari-hari selanjutnya terasa sepi bagi Sinta dan orang –orang yang menyayangi Mas Sogan. Namun, tak demikian dengan Mba Luna . Ia sudah bisa terlihat ceria bahkan ia kini telah merasa aman, seolah tak ada lagi yang mengingatkan. Ia bisa melakukan apa saja, terserah dengan yang ia mau. Berbelanja sepuasnya, pergi ke luar kota, bahkan menikmati harta dan peninggalan Mas Sogan, untuk kepentingan bersenang-senang,

Sinta hanya bisa mengelus dada sambil berucap istigfar:

“Astagfirullahaladziim.”

Ia menangis melihat sikap Mba Luna. Kasihan Mas Sogan, pasti sedih melihat istrinya demikian. Sinta pun berpikir, kasihan Mas Sogan, pasti menangis kalau Sinta harus menegur dan mengingatkan Mba Luna dan takut tidak sesuai kalau ia menegurnya yang akhirnya menyebabkan kemarahan. Ia tak ingin hubungan silaturahmi dengan Mba Luna menjadi terputus hanya karena itu. Sinta selalu berdoa semoga Mba Luna diberikan hidayah dan petunjuk-Nya. Hanya itu yang ia bisa lakukan. Sinta berharap suatu saat Mba Luna bisa berubah menjadi lebih baik. Kini, meski duka itu hadir kembali Sinta tak lelah terus berdoa untuk kebaikan semua. Ia selalu ingat pesan dari orangtua untuk selalu menjaga silaturahmi. Mas Sogan pun pernah berpesan:

“Berbuat baiklah terhadap semua orang karena kebaikan akan terus terkenang sampai kapan pun, bahkan sampai mati.”

Inilah yang selalu diingat Sinta. Banyak kebaikan yang telah dilakukan oleh Mas Sogan. Kebaikan dan kebaikanlah yang terus dilakukan. Mas Sogan kini telah tiada. Mas Sogan sudah menghadap kepada Allah, pemilik Nya. Hanya doa yang terus menerus dan setiap saat ia kirimkan untuk kakak tercintanya. Semoga Mas Sogan diterima segala amal ibadahnya dan diampuni segala dosanya serta di tempatkan ditempat yang terbaik di dalam surga di sisi-Nya.

TAMAT

*******

Jakarta, 28//2//2023

#37 (T.777)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren menewen mbak.. Kisah yang penuh hikmaj. Sukses selalu

01 Mar
Balas

Aamiin.... Smg Luna segera mendapat hidayah.

02 Mar
Balas

Makin keren bu

01 Mar
Balas

Waduh sedihnya

01 Mar
Balas

Semoga Mba Luna mendapatkan hidayah. Keren ceritan, sukses Bu.

01 Mar
Balas

Kisahnya mengingatkan saya akan kekasih hati yang telah pergi. Rasanya dunia mau runtuh saat itu... Kini tinggal kenangan akan kebaikannya. Salam bahagia, Bu Aisyah.

01 Mar
Balas

Akhirnya tamat

01 Mar
Balas

Aamiin. Semoga Mas Sogan husnul khatimah

01 Mar
Balas



search

New Post