Siti Bahriah

Belajar membaca & menulis lagi dan terus... bismillah! ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKUNTUM AGLONEMA

SEKUNTUM AGLONEMA

Aglonema dan Sekuntum Rengkuhan

Menikmati kembali situasi stay at home, semua berangan agar pandemic segera melandai. Kurindui situasi normal nan damai, “Akankah ‘rasa’ ini terhempas dan terburai dibawa angin sepoi bersama kabut yang menggontai, seiring kesabaran yang berderai, sejalan dengan asa yang menjuntai?!” Semua menanti senyum cahaya kehidupan ceria penuh semangat manusia sejagat.

Aku, selain menjalankan tugas pokok dalam pembelajaran daring (PJJ), kumanfaatkan waktu dengan bebenah agar seisi rumah selalu bernilai tambah. Meminimalisir hari-hari yang agak ‘gabut’, maka aku bongkar pasang pot bunga sejak siang. Tiba-tiba turunlah tetesan air hujan menari-nari membasahi bunga dalam susunan pot-pot. Tiupan angin lembut menerpa daun-daun membuat sejuk semua makhluk.

Sejenak senjapun tiba, mentari terbenam tanda mulai kelam, mengirimkan pesan agar kuhentikan segala pekerjaan untuk menghadap Robb sekalian alam. Namun sebelum kutinggalkan, bunga-bunga telah menyapaku dan berkata ‘ma-ka-sih’, setelah kuberi belaian dan perhatian seolah dalam persahabatan. Kuintip lagi daun aglonemaku menjadi lebih menawan berseri, bernama aglonema bidadari sebab dikaruniai warna ‘humaira’ dari Tuhan yang memberi, selalu kuakui dan kusyukuri dapat menikmati indahnya kuasa-Mu ini.

Warna-warni ciptaan-Mu lebat dahanya memberi kesan eksotis nan segar. Raut dedaunannya nan elok, memanggi-manggil hati merengkuh kenyamanan, kedamaian, keteduhan, kesejukan, dan menjadikan pelemas otot hingga saraf.

Memangkas daun dari pohon bunga yang telah layu disebabkan tergoyang sang bayu dan termakan waktu. Menggemburkan lagi tanahnya, mengurai beberapa pohon yang sudah beranak, ke tempat pot yang ready-stock, lalu membujuk tetesan air untuk menyentuh tanamanku hingga asri kembali di pojokan baiti jannati.

Banyak orang takjub dengan keindahan daunmu. Banyak orang berusaha memiliki walau menempuh harga yang tinggi. Semoga segera hari-hari kembali bersemi. Semakin lekat ucapanku dalam hati menguji antara pikir dan rasa memenuhi cita bagai kilauan mentari pagi turut menerangi. Semoga seisi alam tak bosan memberi manfaat, dan selalu dapat bersahabat, hingga terus aku bisa menikmatinya…selamanya menjadi kabar bahagia, demi sekotak harapan.

Cantik parasmu aglonema, sudah lama hadir di pekaranganku, tapi aku baru mengenal namamu.

Hari libur main ke rumah tetangga

Makan klanting dengan kelapa muda

Hari gini duduk di tepian telaga

Di samping aglonema berwarna merah muda.

Buka pintu sebelum siang hari

Hujan menyiram bunga melati

Bunga dipadu dengan jemari

Selalu menarik dipandang hati.

Jalan-jalan ke Tangerang Citi

Beli pakaian bersama teman

Kalau ingin rumah baiti jannati

Rajin-rajinlah menata tanaman

Selamat bertanam, hehehe

Bumi Mentari, 16/09/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah puitis banget bu. Menanam bunga memang asyik

01 Oct
Balas

Ya Bun, selingan nih...terimakasih

07 Oct
Balas



search

New Post