Seorang anak adalah amanah dari tuhan. Dalam Islam, Orang tua punya kewajiban untuk mendidik baik ketika masih dalam kandungan sampai mereka menikah. Selanjutnya hal tersebut menjadi tanggungjawab suami jika anak itu perempuan dan menjadi tuntunan ketika dia seorang laki-laki.

Amanah dari Allah tidak selalu dijalankan oleh orang tua, bisa jadi karena kurang memahami kewajibannya atau cenderung tidak peduli. Kebanyakan orang tua sibuk tenggelam dalam pekerjaannya, sehingga kadang golden age mereka terlewat tanpa arti. Hal tersebut terus berlanjut hingga mereka dewasa, sehingga anak berkembang dengan sendirinya atau lebih jelasnya mereka terbentuk oleh lingkungan sekitarnya (selain ortu).

Hari demi hari berjalan, hingga suatu saat anak tersebut terjangkit penyakit kanker yang mematikan yaitu kanker stadium 4. Hal tersebut menjadi pukulan bagi orang tuanya. Sekarang yang ada hanya penyesalan, berharap waktu bisa diputar kembali, mereka para ortu mencoba membayar kelalaian mereka di sisa akhir hidup anaknya.

Sungguh luar biasa sikap yang ditunjukkan oleh anak tersebut, sangat tabah dan tegar dalam menghadapi penyakitnya sehingga orang tuanya menjadi trenyuh. Hingga akhr hayatnya anak tersebut menunjukkan keikhlasan dalam menghadapi penyakitnya dan memaafkan orang tuanya dan berusaha menjadi anak yang baik buat kedua orang tuanya.

Hal yang demikian sering terjadi dalam kehidupan kita, penyesalan selalu datang terlambat, terkadang kita tidak punya waktu lagi untuk memperbaiki kesalahan yang pernah kita buat. Dan jika kita termasuk orang yang masih diberi kesempatan untuk memperbaiki berarti kita masih termasuk orang yang beruntung, belajar dari cobaan hidup membuat kita lebih matang dan bijaksana dalam menghadapi hidup. Mari mulai sekarang kita dengarkan apa yang diinginkan oleh anak kita, menjadi sahabat mereka.