Siti Fatimah

Menjadi manusia yg lebih berati dg menulis ...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENDONGKRAK AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE STAD

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas XI MIPA-1 MAN I Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019 melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA-1 MAN I Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019. Untuk mengetahui keaktifan siswa diambil data melaui kegiatan observasi selama pembelajaran. Hasil penelitian dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD didapat, aktifitas belajar matematika siswa menjadi meningkat. Dari tabel 1 dan 2 didapat aktifitas siswa 60 % pada siklus I dan dikategorikan cukup aktif meningkat menjadi 86,7 % pada siklus II dan dikategorikan sangat aktif.

Kata kunci: STAD (Student Teams Achievement Division), Aktivitas belajar

Abstract: The purpose of this study was to improve the mathematics learning activities of class XI MIPA-1 students of MAN I Mojokerto in the 2018/2019 academic year through cooperative learning type STAD. This research is a classroom action research with two cycles and each cycle consisting of planning, implementing, observing, and reflecting. The subjects of this study were students of class XI MIPA-1 MAN I Mojokerto in the 2018/2019 academic year. To determine the activeness of students, data was taken through observation during learning. The results of the study by applying the STAD type of cooperative learning were obtained, the students' mathematics learning activities increased. From tables 1 and 2, it was found that 60% student activity in cycle I and categorized as quite active increased to 86.7% in cycle II and was categorized as very active.

Keywords: STAD (Student Teams Achievement Division), learning activities.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu alat untuk mengembangkan cara berfikir seseorang. Hal ini merupakan salah satu alasan matematika perlu untuk diberikan kepada peserta didik sejak jenjang pendidikan dasar (Hudoyo, H., 2005:35). Penguasaan terhadap matematika akan membantu peserta didik memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari termasuk yang terkait dengan kemajuan IPTEK. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dapat dimodelkan dengan matematika.

Matematika salah mata pelajaran yang sampai saat ini dianggap momok bagi siswa. Keluhan siswa tentang belajar matematika yang sulit dan rumit menjadikan siswa terbebani. Mata pelajaran matematika menjadi salah satu faktor utama kurangnya keaktifan siswa di MAN I Mojokerto yang berdampak pada hasil belajar matematikapun cenderung rendah.

Inovasi guru dalam menggunakan metode pembelajarn yang tepat akan berdampak positif terhadap aktifitas dan hasil positifnya pada hasil belajar yang meningkat. Bagaiman belajar tanpa beban menyenangkan namun semua materi dapat diterima oleh siswa dengan mudah.

Pembelajaran Kooperatif TIPE STAD merupakan salah satu trobosan yang bisa diterapkan dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tim kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen (Trianto, 2007:52).

Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu kelas terbagi dalam kelompok kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4-5 oanggota yang heterogen, dan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif dan prosedur kuis. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) terdapat lima unsur yang membedakannya dengan kerja kelompok biasa (Lindayani, 2011:93), yaitu Positive independence (saling ketergantungan positif), Personl Responsibility (tanggung jawab perseorangan), Face to face promotive interaction (interaksi tatap muka), Interpersonal skill (komunikasi antar anggota atau ketrampilan sosial), Group Processing (proses kelompok).

Pembelajaran cooperatif learning tipe STAD ini adalah belajar kelompok bersama untuk membentuk pribadi seseorang apakah ia berbuat egois atau tidak, bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan kelompok karena tujuan utama belajar kelompok adalah untuk memperoleh pengetahuan dan sesama temannya. Jadi tidak lagi pengetahuan itu diperoleh dari gurunya saja melainkan bisa diperoleh dari temannya (Lindayani, 2011:96).

Pembelajaran TIPE STAD ini diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajar matematika siswa secara kelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan cara menyampaikan pendapat mereka dengan cara berkumpul secara berkelompok. Dalam penelitian menggunakan metode observasi untuk mengamati keterlibatan peserta didik secara aktif selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD

METODE

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) karena digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas dengan memberikan perlakuan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan MAN I Mojokerto tahun pelajaran 2018-2019. Populasi dari penelitian ini sebanyak 144 siswa, sedangkan sampel yang digunakan hanya Kelas XI-MIPA.1 sebanyak 34 siswa.

Teknik observasi dilakukan secara kontinu setiap kali pelaksanaan tindakan dengan mengamati aktivitas siswa saat proses belajar mengajar. Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu guru mata pelajaran matematika yang mengamati kegiatan pembelajaran yang meliputi aktivitas belajar siswa. Selama kegiatan observasi berlangsung pengamat memegang format observasi aktivitas yang diberikan oleh peneliti sebelum tahap penelitian berlangsung.

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achiement Division) dikelompokkan dalam kategori aktif, cukup aktif, kurang aktif dan tidak aktif untuk indikator memperhatikan penjelasan guru, Mengerjakan LKS dalam kelompok, berdiskusi dengan teman kelompok, mempersentasikan hasil pekerjaan, merangkum materi / membuat kesimpulan. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dianalisis menggunakan prosentase. Aktivitas siswa dikatakan positif dan meningkat apabila prosentase siswa yang aktif secara klasikal untuk masing-masing indikator lebih dari 76%.

PEMBAHASAN

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif TIPE STAD dengan kegiatan observasi keaktifan siswa dilaksanakan dengan dua siklus. Hasil Observasi pada siklus satu dan siklus dua dituangkan dalam tabel dibawah ini

Siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan yakni dari 60 % yang dikategorikan cukup aktif menjadi 86,27 % yang dikategorikan sangat aktif. Berdasarkan data yang diperoleh, dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) mampu meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas XI-MIPA-1 MAN I Mojokerto.

Tabel 1, 2 dan Gambar 1 terlihat bahwa aktivitas belajar siswa secara klasikal dari Aktivitas belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 60 % dengan kategori Cukup Aktif, sedangkang aktivitas belajar siswa pada siklus II sebesar 86,27 % dengan kategori Sangat Aktif. Hasil ini menunjukkan bahwa secara klasikal aktivitas belajar siswa pada siklus 2 ini telah memenuhi harapan dari peneliti. Setelah siklus kedua menyatakan bahwa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif TIPE STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah pemberian tindakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achiement Division) dapat meningkatkan aktifitas belajar matematika siswa kelas XI-MIPA-1 MAN I Mojokerto tahun ajaran 2018/2019. Hal ini ditunjukkan dapat meningkatkan aktivitas. Terlihat dari prosentase aktivitas belajar siswa sebesar 60 % pada siklus I dengan kategori cukup aktif meningkat menjadi 86,27 % pada siklus II dengan kategori sangat aktif.

Saran

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menjadikan Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achiement Division) sebagai salah satu alternatif dalam menyampaikan mata pelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Hudoyo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : Universitas Negri

Lindayani, D.A. dan M. Ali Murtadlo. 2011. Manajemen Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Iranti Mitra Utama

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustakarya

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. 2003. Sistem Pendidikan Nasional 2003. Jakarta: Cemerlang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap dibukukan nggih Bu...salam literasi . Salam sukses

17 Feb
Balas

Alhamdulillah sdh bapak.inibtinggal nunggu sampai ditangan

14 Mar
Balas



search

New Post