Mengupgrade Kualitas Tulisan Melalui Pelatihan Swasunting dan Editor Naskah Bersama

 IPP Jawa Timur dan Media Guru

Oleh; Siti Fatimah, S.Pd., M.M

Perjalanan manusia memang unik, salah satunya adalah saya. Saya belajar menulis sejak hadirnya pandemi sekitar tahun 2019. Karena banyak waktu luang setelah mengajar secara online. Pada awalnya hanya sekedar ikutan teman agar mendapatkan selembar sertifikat untuk menambah poin saat kenaikan pangkat. Tugas harian saat pelatihan cukup berat membuat saya hampir saja frutrasi. Setiap hari saya harus membuat tulisan sekaligus mengupload di salah satu blog selama 20 hari. Bagi saya yang belum pernah menulis tentu merupakan permasalahan yang sangat serius. Namun seiring berjalannya waktu, keterpaksaan itu berubah menjadi virus positif yang membuat saya selalu ketagihan untuk menulis lagi dan lagi. Sehari saja saya tidak menulis rasanya sehari itu pula saya belum makan. Tepat sekali yang disampaikan oleh mas Eko Pamred, “ Semua Karena Kekuatan Cinta”.

Latar belakang sebagai guru matematika membuat saya takut untuk menuangkan ide. Saya takut menulis karena kurang faham dalam penggunaan tanda baca, pemilihan kata yang tepat dan ejaan yang benar. Sampai saat inipun saya masih sering salah dalam penggunaan tanda baca, pemilihan kata yang tepat dan ejaan yang benar, sehingga berdampak kepercayaan diri tergadaikan. Dengan berjalankan waktu saya mencoba belajar menulis bersama teman-teman dengan bermodalkan mengikuti pelatihan menulis secara online dan membaca karya teman-teman di blog Gurusiana. Alhamdulillah usaha tidak mendustai hasil, buku solopun terbit dengan semua keterbatasan yang berjudul, “Sukses Menjadi Guru Matematika Generasi Z”, yang diterbitkan oleh Mediaguru.

Hampir setahun saya fakum tidak menulis sama sekali, lantaran tugas yang menumpuk membuat waktu menulis bagai terampas, sedih rasanya, ‘’Wes SS’’ (Sok Sibuk). Ketika ada undangan pelatihan swasunting dan editing naskah hadir dari IPP Jawa Timur, yang disampaikan oleh penulis hebat Bu Fatatik dari MAN 2 Mojokerto. Gejolak ingin menulis bangkit kembali. Saya merasa terlepas dari rutinitas yang membelenggu. Saya mengikuti kegiatan tersebut dengan harapan mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk meminimalkan kesalahan dalam penulisan naskah buku.

Suasana pelatihan sangat menyenangkan, rasa kekeluargaan sangat saya rasakan. Boleh dibilang sangat menghebohkan jagat. Dari berbagai daerah hadir dengan membawa khas makanan daerah. Mantap gak usah pergi jauh-jauh sudah mencicipi jajanan khas beberapa daerah. Terlebih lagi dengan pematerinya yang luar biasa. Saya kagum setiap kali membaca tulisan beliau. Rentetan kata yang dirangkai oleh beliau menjadi kalimat yang sangat empuk untuk dibaca. Tak jarang saya terpingkal-pingkal setelah membaca tulisan beliau. Bahasanya sangat apa adanya namun kata-katanya mampu nendang hati sang pembaca.  Beliau adalah Mas Eko Prasetyo, seorang pimpinan redaksi Mediaguru yang sudah buming dikalangan penulis di Indonesia. Sungguh pelatihan yang tak mampu saya lupakan.

Saya berharap bisa menulis seperti beliau. Tulisan yang mampu mengaduk-aduk sang pembaca, gemes dech. Saya menyadari kekurangan pribadi adalah kurangnya membaca tulisan orang lain dan volume menulis. Pelatihan ini merupakan amunisi bagi saya, bagaimana mengupgread kualitas tulisan menjadi lebih baik. Target pada tahun 2023 buku solo saya bisa terbit dengan judul “Berdamai Dengan Zaman“. Semoga harapan ini dapat terwujud dan buku tersebut mampu mengundang banyak orang tertarik untuk pembacanya.