Siti Fatimah

Menjadi manusia yg lebih berati dg menulis ...

Selengkapnya
Navigasi Web

MODAL UTAMA MENJADI PENULIS

Dunia menulis sebenarnya sudah kita kenal sejak dini. Bahkan tanpa disadari saat masih di sekolah dasar. Saat gunda melanda kita sering menulisnya diselembar kertas atau buku sebagai curhatan. Tulisan tersebut kita simpan rapi dan tidak ingin seorangpun membacanya. Seiring bertambahnya usia, saat kita remaja volume menulis semakin banyak. Kita menuliskan sebagai ungkapan hati baik saat bahagia maupun kala bersedih. Apalagi saat seseorang sedang dihunjam panah asmara, alias jatuh cinta. Hari-hari indah tak akan cukup untuk ungkapkan rasa dengan kata. Namun tulisan akan mewakili warna-warna hati yang sering dikenal dengan buku harian atau diary.

Namun pernahkah berfikir bahwa, apa yang kita lihat, dengar, alami dan rasakan, jika diungkapkan melalui tulisan dalam bentuk buku, maka mengasilkan buku yang sangat menarik untuk dikonsumsi publik. Tentunya akan menjadi buku yang luar biasa bukan. Jenis apapun buku yang kita tulis akan menemukan pembacanya sendiri.

Menulis bukanlah hanya sekedar bakat. Tetapi ada juga yang mengatakan kalau menulis itu tak perlu bakat. Anda cuma memerlukan kemauan untuk menulis, dan kemauan untuk berlatih menulis. Menulis apa yang penting untuk ditulis. Memiliki minat yang kuat untuk menulis. Tak perlu harus mengikuti gaya orang lain. Menulislah dengan gayamu sendiri. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Menulis adalah sebuah kreativitas. Menulis adalah sebuah proses berpikir. Dia bukan hanya sekedar keterampilan. Kreativitas menulis akan tumbuh kalau otak anda dirangsang untuk menciptakan sesuatu. Menciptakan sesuatu yang berbeda dan belum pernah dituliskan oleh orang lain (Wijaya K: 2016).

Namun sebuah usaha yang membutuhkan ketekunan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang berkualitas. Pengalaman saya berbicara, menulis bukan persoalan bakat. Sebab, walaupun seseorang mempunyai bakat menulis, namun jika tidak segera dituangkan maka akan mustahil bisa melahirkan sebuah tulisan. Seorang penulis bukan dibawa dari gen orang tuanya yang penulis. Tapi seorang penulis lahir dari kemauan dan tekad yang kuat untuk menulis, menulis, dan menulis (3M). Karena menulis merupakan keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih.

Memang tidak gampang jadi penulis. Apalagi menjadi penulis yang dikenal oleh banyak orang dengan karyanya yang enak dan renyah untuk dibaca, terutama karyanya yang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Salah satu contohnya penulis terkenal almarhum Buya Hamka. Dengan buku novelnya yang berjudul ”Dibawah Lindungan Ka’bah”. Isinya sangat menyentuh dan mempesona bila anda membacanya dengan hati.

Belajar menulis bukan sesuatu yang sulit , namun bukan juga sesuatu yang mudah. Belajar menulis bagaikan kita belajar berenang. Kita tidak dapat hanya membaca panduan cara berenang. Namun membutuhkan terjun dalam air untuk mengenal sifat air dan berkumpul dengan orang orang yang sedang belajar berenang. Sehingga dengan membaca, melihat dan mempraktekkan sendiri dalam waktu singkat seseorang akan mampu berenang dengan benar. Demikian juga dalam hal belajar menulis.

Sebelum anda menulis maka siapkan dulu hatinya, kuatkan tekatnya dengan niat yang benar. Jangan pernah meragukan kemampuan diri sendiri. Jika anda meragukan kemampuan diri sendiri, bagaimana orang lain akan percaya dengan apa yang anda tulis. Banyak orang gagal ditengah jalan saat menulis buku. Dengan berbagai alasan yang membelitnhya hingga harus berhenti. Kembali lagi yang terpenting menata niat, samangat serta mau berlatih.

Menguatkan niat bukanlah sekedar kata semata. Sering ditemui seseorang ingin menulis. Hati sudah menggebu untuk merangkai kata namun saat didepan laptop anda hanya diam tidak tahu harus dari mana memulai menulis. Seperti yang saya sampaikan bahwa niat untuk menulis tidak hanya sekedar penghias bibir, namun butuh pengorbanan untuk mengalahkan rasa yang melemahkan niat.

Saat kita melihat orang lain berhasil dalam menulis tentu kita kan merasa kecil dibanding mereka yang sudah berhasil. Dimana perasaan tersebut secara otomatis akan merusak niat anda yang sudah menggebu. Oleh karenanya niat yang kuat dibarengi dengan usaha serta yakin akan kemampuan diri merupakan jurus ampuh sebagai penulis pemula.

Jangan pernah sedikitpun bimbang atas kemampuan anda untuk menulis. Kuatkan hati dengan memiliki mimpi tinggi bahwa anda adalah seorang calon penulis hebat yang akan melahirkan buku yang di gemari banyak orang. Publik akan mengenal andai melalui tulisan anda yang memukau. Bukan berarti kita sombong sebelum berhasil. Namun ini merupakan usaha dalam menguatkan tekat. Karena kita tahu grafik semangat orang selalu datang tidak sama. Banyak orang mengatakan lagi gak mut nulis.

Mungkin sering kita mendengaR kalimat bahwa menulis itu bagaikan kita berbicara. Kata itu benar adanya. Karena menulis itu dari apa yang kita lihat, dengar, rasa dan alami. Jika kita menggunakan dasar tersebut maka, otomatis apapun yang kita lihat, dengar, rasa dan lakukan jika dituangkan dalam bentuk tulisan. Jadilah tulisan yang berarti. Namun jika hanya menyimpannya dalam memori otak kita. Maka ia akan bertahan dalam hitungan hari untuk hidup di otak kita.

Benar apa yang dikatakan oleh Bud Gardner “ Ketika kamu berbicara, kata-katanya hanya bergaung ke seberang ruangan atau sepanjang koridor. Tapi, Ketika kamu menulis, kata-katamu bergaung sepanjang zaman” Mungkin kata itu sering anda dengar.

Mulailah dari Niat. Karena seringkali para penulis merasakan kemacetan ide atau lebih dikenal dengan istilahnya writing block. Niat yang sungguh-sungguh dan tumbuh dari kesadaran kita yang berkeinginan menjadi penulis, akan mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang hebat dan bisa membongkar dinding pembatas berupa keraguan hati. Perlu kita tanamkan kepercayaan agar niat itu tumbuh dan berkembang hingga membuat kita selalu bergerak melangkah maju untuk mewujudkan niat tersebut. Maka luruskanlah niat dan tajamkan niat untuk menjadi penulis yang akan membawa kebaikan untuk suatu perubahan yang luar biasa.

Disamping niat yang sungguh sungguh, seorang penulis harus memiliki mental baja, agar yakin selalu siap menerima kritik dan pujian. Tentu saja kritik yang membangun dapat mengubah pemikiran yang salah dan pujian atau apresiasi dari orang lain akan jadi penyemangat kita untuk selalu menulis.

Jangan pernah terpuruk karena kritikan orang lain hingga membuat kita berhenti menulis dan jangan pula tinggi hati. Ketika itu bisa dilalui, maka karya-karya yang dibukukan berikutnya akan memiliki pasarnya tersendiri dan mengalir dengan baik. Anda menjadi penulis yang sukses dan dirindukan karya-karyanya.

Oleh karena itu memupuk niat dengan benar merupakan salah satu senjata penulis pemula. Dengan niat bismillah dan yakin bahwa anda memiliki kemampuan menulis. Itu bagian dari motivasi diri dalam menghasilkan tulisan. Selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran demi kemajuan tulisan anda untuk menjadi lebih berkualitas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang luar biasa. Penuh dengan motivasi. Sarat inspirasi. Salam literasi. Terimakasih sudah menginspirasi Bun.

16 Dec
Balas

Sama sama bunda makasih kembali.

16 Dec

Tulisannya ngena ke hati, KEREN.

24 Jan
Balas



search

New Post