Siti Fatimah

Menjadi manusia yg lebih berati dg menulis ...

Selengkapnya
Navigasi Web
RINDU YANG MERADANG

RINDU YANG MERADANG

Kusambut pagi dengan senyuman untuk mengiringi tugas di Jakarta. Semalam panitia mengumkan acara dimulai pukul 07.30 ditambah lagi informasi jadwal penerbanganku di ajukan yang asalnya 15.00 menjadi 13.40. Kurasa ini sudah biasa dalam jadwal penerbangan. Jadwal penerbangan mundur bagiku tidak masalah. Namun jika jadwal maju justru membuat saya lumayan bermasalah. Bisa jadi saya harus mengundurkan diri sebelum waktunya. Lantaran jarak hotel dengan bandara Sukarno Hatta lumayan jauh.

Tepat pukul 07.00 kaki melangkah ke tempat sarapan. Entah kenapa Ketika melihat sajian makanan rasanya kurang menggugah selera. Setiap hari disuguhi ayam, olahan ikan serta daging. Tiba-tiba teringat pada emakku yang tersayang. Beliau super mantap dengan sambel tempe penyetnya. Bagiku tiada makanan lezat kecuali makanan yang di sulap dari tangan yang trampil emakku. Makanan yang diramu dengan cinta dan kasih sayang akan memunculkan cita rasa tersendiri.

Rindu menyelinap dari dalam hati, sosok dengan wajah yang mulai berubah karena usia namun kecantikannya masih tetap terpancar jelas dimataku. Wajah yang teduh berbalut senyum selalu menghiasi disetiap tatapannya. Rasa rindu ini mengusik hati hingga tanpa terasa mata ini berlinang dan berkata dalam hati ”Emak …kangen”. Cintanya telah membuatku tetap kuat menjalani hidup hingga saat ini.

Kasih sayangnya tak mampu kutebus meskipun dengan nyawaku. Betapa seorang ibuk tak akan sanggup meski sesuap nasi masuk dalam mulutnya jika anaknya belum makan. Ia sanggup tidak tidur 3 hari 3 malam hanya untuk sang buah hati. Ia selalu berkata semua baik-baik saja meski terlihat matanya sembab karena abis menangis. Pernahkah kita sedikit saja mengingat itu. Agar kita dapat bersyukur telah memiliki seorang ibu yang luar biasa.

Ibu adalah guru dari segala guru, Tanpa ibu tak akan pernah ada guru, tanpa guru tak akan pernah ada prestasi. Hanya keikhlasan dan cinta yang mampu membuat kita berdiri tegak dengan segudang keberhasilan. Hingga Alloh menempatkan sang ibu pada yang tempat begitu tinggi. Surga ditepak kaki ibu, Kedalaman makna dari kata itu tentu kita mampu berfikir dengan bijak. Semua tak akan pernah ada artinya selama ibu kita tidak meridloinya. Pangkat , derajat, tahta , harta semua hanya sebatas pakaian yang membalut tubuh manusia. Cinta seorang ibu selamanya tak akan mampu tergantikan dengan apapun. Hanya perhatian dan kasih sayanglah yang akan membuat ibuk mampu tetap tersenyum menjalani sisa hidupnya.

Bersyukurlah jika ibu saat ini masih menemani kita. Inilah lahan untuk berinvestasi mendapatkan pahala. Semua lakukanlah karena Alloh semata. Jangan pernah menyia-nyiaka masa tuanya. Jangan pernah merasa terbebani dengan kehadirannya kehadirannya. Karena do’a beliaulah yang akan membukakan pintuh keberkahan dalam hidup kita.

Hidangan hotel tentu beragam hingga orang tak sanggup menikmati keseluruhan dari sajian tersebut. Namun semua masakan itu rasanya hambar. Hidangan yang lezat itu tak ada yang mampu membuat hati ini terpikat. Hanya masakan emak yang aku rindukan. Yah sambel tempe penyet spesial emaklah yang membuat saya bergairah untuk menikmati hidangan.

Waktu berjalan seakan lama sekali, Aku ingin segera bertemu dengan emak. Entah apa yang membuat pagi ini begitu rindu kurasakan menyiksa diri. Ya Alloh lindungilah emakku tercinta, berikalah Kesehatan dan keselamatn dunia akhirat. Sayangilah dia dan tempatkanlah disurgamu, Aamiin.

I Miss U emak……….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rindu yang tak ada obatnya adalah bola yang dirindui sudah kembali kepangkuan Ilahi. Yg ada hanya doa. Keren salam Literasi

04 Dec
Balas

Makadi bunda

04 Dec

Siip Bunda mantap salam literasi dan salam sukses

04 Dec
Balas

Masya Allah keren tulisannya. Saya jadi ingat sambel tempe penyet ibu saya. Skrg tinggal doa yg bisa saya kirimkan untuk beliau.

04 Dec
Balas

Hiks.... terbawa dalam cerita...haru..... Suskes selalau.salam Literasi

04 Dec
Balas

Terharu hiks bacanya

04 Dec
Balas

Iya bunda ingat beliau . Makasi bunda.

04 Dec

Rindu yang teramat dalam untukmu Ibu..

10 Dec
Balas



search

New Post