Kita tahu gemerlapnya dunia yang telah mewarnai penjuru dunia. Semua orang berlomba untuk memiliki label manusia gaul. Dengan mengikuti carut marutnya perkembangan dari sekedar tontotan sampai gaya hidup. Begitu berartinya bagi seseorang mau dikatakan manusia modern

Sementar kita lupakan diri dan keluarga kita. Yang tanpa terasa kita telah membawanya tenggelam dalam dunia lain. Yang terkadang manusia tak mengenal dirinya sendiri. Apa yang dicari?. apakah kata ini'Bahagia"

Lantas bahagia yang bagaimana yang kita harapkan. Awas kita terpeleset, sehingga kita tak mampu membedakan antara bahagia dan nafsu. Karena pada dasarnya bahagia cenderung terbungkus oleh nafsu yang tak terbatas.

Jangan pernah keblinger dangan moderenisasi dan melupakan karakter diri. Sampai saat ini teknologi kian masif menjarah jalinan hati dalam diri dan keluarga kita. Pekik kebebasan menguasai hati kita. Sedekat apa kita dengan orang -orang yang kita sayangi?

Membuka mata dengan hati, lihat apa yang telah kita ciptakan saat ini. mengkotak diri dengan kesibukan di media sosial. Yang tentunya akan berdampak terhadap hilangnya secara perlahan canda dan tawa orang-orang yang kita sayangi.

Mungkin kita hidup serumah, namun apa yang terjadi. Sebab tak jarang kita temui kita bisa duduk dalam satu tempat namun hati kita jauh dengan orang-orang yang kita cinta. karena mereka telah jauh terbang dalam dunia mayanya. sungguh ironis sekali, banyak orang mendewakan teknologi dengan segudang pembaharuan.

Bangun diri dan keluarga dengan kuat, sebelum kita hidup sendiri diantara patung-patung yang bernyawa dalam rumah kita. Kembalikan senyum kebersamaan kita. dan tanamkan bahwa kebersamaan merupakan pondasi membangun keluarga.

Salam Literasi