Siti Fatimah

Alumnus PPS UNNES bekerja di SMP 2 Kudus sejak tahun 1995 Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kesabaran Tak Berbatas (Bagian 3)

"Selamat ya Mbak Wina." seru Fia sambil meraih tangan Wina yang lagi asyik menulis hasil perkuliahan pak Ulung. Fia adalah sahabat karib Wina. Ke mana- mana mereka selalu bersama. Saat kuliah mereka selalu duduk berdampingan, Fia selalu mencarikan kursi untuk tempat duduk Wina. Saat makan mereka juga selalu bersama, bahkan mereka juga ngekos dan tinggal satu kamar. Pokoknya di mana ada Wina di situ ada Fia.

Wina terkejut mendengar teriakan Fia yang datang seperti jailangkung, tiba-tiba dan tak tahu asalnya.

"Selamat untuk apa to Fia? tanya Wina.

"IIhhh....Mbak Wina nih, kura-kura dalam perahu." jawab Fia.

"Kura-kura apa?"tanya Wina memegang bahu Fia yang sedang berdiri dihadapannya.

"Yah...Mbak Wina pura-pura tidak tahu."jawab Fia sambil melepaskan diri dari pegangan Wina.

"Pura-pura tidak tahu apa?"tanya Wina dengan wajah kebingungan.

Wina benar-benar tidak tahu apa-apa. "Kenapa aku diberi ucapan selamat? Apa yang telah kuraih? sepertinya tidak ada yang istimewa terjadi padaku." tanya Wina dalam hati.

"Gak usah bingung Mbak. Lha dikasih ucapan selamat kok malah bingung, dan bengong." jawab Fia.

"Aku itu memberi ucapan selamat kepada mbak Wina karena IP Mbak Wina Paling baik diantara kami. kata Fia.

"Mosok se bijiku paling apik?" tanya Wina.

"Beneran Mbak. Enggak percaya sama saya? jawab Fia.

"Ya enggak gitu Fia. Aku ini siapa. Emak-emak yang kuliah, sambil kerja, ngurus anak, ngurus suami. boro-boro dapat nilai bagus. buat tugas saja lemburan kalau malam hari, kayak bandung bondowoso, sing penting dadi, tes saja asal kujawab, yang penting ada isine. mosok IP paling baik. Gak masuk akal khan?" jelas Wina.

"Tapi nyatanya begitu Mbak Wina." jawab Fia sambil memelototkan matanya yang bulat seperti kelereng.

"Yaah...Alhamdulilah kalau begitu. Mungkin itu hanya keberuntunganku, Fi. Bagiku yang paling pentin adalah aku cepat lulus." kata Wina.

"Traktir dong Mbak Wina. Khan nilainya bagus."pinta Fia.

"Oke...kamu mau ditraktir apa?"tanya Wina.

"Mie jawa Pak Jamal, Mbak. Mantap .....Kapan Mbak? Nanti malam ya, sekalian makan malam."jawab Fia sambil tersenyum kegirangan.

"Boleh....apa sih yang tidak utnuk sahabatku yang cantik, imut dan baik hati." jawab Wina.

"Siiip...nanti malam dapat traktiran. Lumayan hemat, uang sakuku jadi utuh. makasih Mbak Wina yang baik hati, seperti bunga melati, harum sepnjangan hari. eemmuach." jawab Fia sambil mencium pipi Wina yang mulai agak keriput karena usia.

Wina paling tua diantara teman-teman kuliahnya, tetapi semangat belajarnya tidak kalah dengan temannya yang masih fresh graduate. Waktu pun cepat berlalu. hari berganti hari. minggu berganti minggu. Wina menjadi kehidupannya dengan gigih. Di pagi mengajar di sekolah hingga siang, sore hari mengurus keluarganya, malam hari mngurus suaminya. kapan untuk mengurus studinya? Setiap jam 01.00 dini hari Ia terbangun untuk menjelajah dunia maya, dan menyelesaikan tugasnya. dua semester pun berlalu.

"Bisa juga ya. awalnya kupikir sangat tidak mungkin kulakukan. aku jadi yakin dengan pepatah kalau ada kemauan, pasti ada jalan."kata Wina dalam hati. Akan tetapi di awal semerter tiga Wina merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi dengan sahabatnya, Fia. Biasanya saat kuliah, Wina selalu dicarikan kursi untuk ditempati, sekarang enggak. Saat wina masuk ruangan Fia selalu berkata "Mbak wina, ayo duduk di sini, sudah tak kaplingke". sekarang melihat Wina masuk ke ruangan, Fia seolah-olah tidak mau melihat. Dia sengaja mengobrol dengan teman yang duduk di sebelahnya. Tidak hanya itu, Fia juga pindah dari tempat kontrakkan. Mendapat perlakuan aneh dari sahabatnya Wina kebingungan. Wina bertanya-tanya pada dirinya sendiri "Apa kesalahanku pada Fia?"

Wina merasa tidak berbuat apapun yang menyakiti hatinya. ia juga selalu baik padanya. Mengapa sekarang aku dikacangin seperti ini?

Kegalauan Wina diceritakan pada teman satu kantornya yang kebetulan mengenal Fia sejak kecil.

"Mas Fahri, jenengan tahu Fia khan?"tanya Wina.

"Ya, saya kenal Bu. Dia teman sekolah saya ketika di Madrasah." jawab Fahri.

"Emangnya ada apa Bu dengan Fia?" tanya Fahri penasaran.

"Begini lho Mas Fahri. Saya itu merasa ada yang aneh dengan tingkah laku Mbak Fia pada saya." jawab Wina.

"Aneh bagainana Bu?" tanya Fahri dengan mimik wajah seperti detektif.

"Ya aneh saja. Fia yang dulu sangat perhatian sama saya, sekarang cuek bebek. Fia yang dulu kemana-mana bersama saya, sekarang dia berusaha menjauh, memandang saya saja seolah tak mau. Ketika melihat saya datang, mukanya selalu dibuang ke arah lain agar tidak melihatku. Fia yang dulu selalu bercerita dan bercanda denganku, sekarang dia mendiamkanku. Apa salah saya? " jelas Wina dengan mata berkaca-kaca.

"Yang sabar saja Bu. Fia kadang memang seperti itu. Mungkin dia baru Badmood. Mutmainnahnya baru pergi mungkin Bu." jawab Fahri sambil bercanda.

"Apa karena nilaiku lebih baik darinya ya mas. Soalnya sekarang kulihat dia sering berkumpul temannya dan belajar keras gitu." kata Wina.

"Mungkin saja Bu. Mungkin dia malu, karena dia yang usianya lebih muda, nilainya kalah sama iBu Wina." kata Fahri menimpali.

"Tapi mosok hanya gara-gara nilai. kalau dia ingin nilaiku kukasih. Buat apa sih nilai bagiku. Untuk melamar kerja juga sudah tidak laku, untuk kenaikan gaji juga tidak bisa. Sing penting bagi saya itu cepat lulus ya Mas Fahri." jelas Wina berapi-api.

"Tapi Fia kan tidak tahu, Bu.? jawab Fahri.

"Fia tahu tentang masalah itu, Mas. Apa karena aku hamil ya Mas, sehingga dia menjauhiku? kata Wina sambil mengungkapkan berbagai prediksi kenapa sahabatnya sekarang menjauhinya, bahkan mungkin membencinya.

AAhhh...pusing Mas Fahiri. Sudah biarkan saja. Saya mau ngajar di kelas dulu. Nanti kita diskusi lagi

Besambung....

Cikfat.14.11.2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jangan galau dong wina, semuanya akan baik-baik saja, ditunggu lanjutannya.

14 Nov
Balas

Hbs wina dikacangi habis'habisan. Ya ikut jual kacang. Hehehe... Makasih Bu Rita, sudah berkenan mampir

14 Nov

Tenang Winaaa....hati itu memang aneh...keep smile forever.......

14 Nov
Balas

Iya Bun...ini latihan buat cerpen seru. Mksh sudah mampir

14 Nov



search

New Post