Rasa haru bercampur aduk dalam kalbu. Hasiil memang tidak pernah mengkhianati usaha. Hari ini karya kami guru-guru penulis akhirnya di launching. Acara launching buku karya guru Kudus ini dilakukan bersamaan dengan upacara hari guru nasional yang dilakukan di alun-alun kota Kudus.

Dalam acara launching ini, kami para guru mengenakan pakaian kebanggaan guru di seluruh Indonesia yaitu pakaian PGRI. Dengarlah langkah mantap kami bersama menuju ke area kehormatan. Kami berjajar sambil mengangkat karya perdana. Dengan senyum lebar kami berpose sambil memamerkan karya kebanggaan.

Beribu mata memandang. Sepertinya mereka terheran-heran dan bertanya-tanya"Siapakah kami". Yahh... sepertinya kami memang belum terkenal. Tetapi hari ini, nama kami disebut-sebut sebagai kelompok guru penulis yang diharapkan dapat menginspirasi dan menularkan virus literasi pada semua kalangan. Hari ini oleh Wakil Bupati Kabupaten Kudus, Bapak Hartopo, membacakan prasasti pencanangan SAGUSABU. Dengan suara yang lantang dan menggelegar Bapak Hartopo membacakan isi prasasti "Dengan Rida Allah SWT, Hari ini, Senin Tanggal 26 November 2018 kami mencanangkan program satu guru satu buku "SAGUSABU". Semoga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kudus." Tepuk gemuruh dari para peserta upacara saat itu membuat kami para guru semakin percaya diri untuk merajut asa menjadi guru penulis yang andal.

Setelah mencanangkan program sagusabu untuk Kabupaten Kudus, Bapak Hartopo selaku Wakil Bupati Kudus memberi ucapan selamat kepada kami,. Berjabat tangan dengan wakil Bupati. Sungguh suatu hal di luar nalarku. Hal yang tidak terbayangkan sebelumnya. Yah... itulah berkah menjadi guru penulis.

Hal yang lebih kuharapkan dari launching buku karya guru penulis Kudus ini adalah dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada guru-guru bahwa guru itu juga bisa berkarya. Setiap ada kemauan yang kuat, pasti akan terbuka jalan yang lebar untuk mewujudkan niatnya yang kukuh. Kedua, dengan launching dapat menginspirasi para guru, agar hengkang dari zona nyamannya, dan berhijrah menjadi guru yang kreatif dan inovatif. Ketiga, dengan kegiatan ini budaya literasi semakin meningkat. Budaya menulis dan membaca semakin merasuk dalam habituasi guru dan siswa. Budaya menyisihkan sedikit uang untuk membeli buku dan membacanya dan juga budaya memanfaatkan waktu luang untuk menulis.

Selamat kawan guru penulis Kudus, semoga karya perdanamu menginspirasi guru dan siswa untuk berkarya. Terus semangat untuk menulis dan menghasilkan karya--karya baru yang menggeliatkan literasi Indonesia.

Salam literasi

Cikfat.26.11.2018