"S Unlimited Ideas". Ya, itulah sebutan yang paling cocok untuk Pak Ahmad Syaihu, yang kerap kali saya panggil dengan Pak Guru. Kenapa demikian?

Karena tulisan Pak guru selalu menghiasi, membanjiri dan memeriahkan dinding Gurusiana setiap hari. Siapa gurusianer yang tidak kenal dengan Pak Syaihu. Artikelnya selalu menginspirasi dan memotivasi untuk pengembangan literasi. Berbagai jenis artikel telah dinukilkan dengan gaya bahasa yang indah, mulai dari reportase, cerpen, berbagai macam tips agar menemukan ide, puisi, semua sudah dijelajahi. Setiap hari ada saja yang dituliskannya, seakan ide datang tanpa dicari dan tanpa henti. Mengalir bak Grojogan Sewu, membentang seluas samudera tak berbatas.

Mengapa ide Pak guru Ahmad Syaihu seperti mata air yang tak kunjung habis? Menurut analisa saya ada beberapa hal yang menyebabkan Pak Guru kaya ide, diantaranya: memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (Curiosity).

Rasa ingin tahu yang tinggi mendorong Pak Guru melihat segala sesuatu yang ada di sekitarnya sangat menarik dan ingin menyelidiki lebih dalam. Hal ini menyebabkan segala yang dilihat, didengar, dialami, maupun dirasakan akan menjadi sebuah ide yang menarik untuk ditulis, dan diabadikan. Misalnya ketika Pak Guru melakukan ibadah haji, pengalaman religinya ditulis dan diabadikan menjadi sebuah buku Pak guru menjadi tamu Allah, dan Syair Baitullah, saat mengikuti pelatihan kelas editor juga menelurkan sebuah karya yang berjudul " Menjadi Guru Eskrim.", Melihat tetangga yang setiap pagi pergi ke masjid mencari berkah subuh menjadi tulisan yang menyejukkan. Rasanya tak kuasa saya untuk menuliskan karya Pak Guru yang berjumlah lebih dari seribu tulisan dalam satu tahun. Oleh karena itu, sangat pantaslah Pak guru dalam kutuk waktu dua tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan dari media guru sebagai penulis terproduktif. Selamat Pak guru. Keren banget. Ingin rasanya saya mengikuti jejaknya, yang selalu semangat dan Istikomah dalam menulis.

Mempunyai budaya membaca yang baik. Saya sangat yakin Pak guru mempunyai budaya membaca yang sangat baik. Entah berapa buku yang dibaca sehingga menginspirasi dan menghasilkan banyak ide. Bukan rahasia umum lagi, kalau seorang penulis yang baik, harus menjadi pembaca yang baik. Dengan membaca banyak referensi, dapat memperkaya wawasan tentang teknik menulis, menggali ide, menambahkan perbendaharaan kata, dan meningkatkan komprehensi membaca. Budaya membaca dan menulis yang dimiliki Pak guru tidak hanya di monopoli untuk dirinya sendiri, tetapi juga disebarkan kepada murid-muridnya di MTs N 4 Surabaya. Menurut artikel pak guru muridnya sangat antusias menyambut ajakannya untuk membudayakan membaca dan menulis. Hal ini terbukti banyak siswa Pak guru yang mengikut kegiatan Sasisabu yang diselenggarakan media guru. Mungkin sekarang murid-murid Pak guru sudah menyaingi guru--gurunya dalam menghasilkan karya. Benar kan Pak Guru.

Pantang menyerah dan ulet. Pak guru memang pantang menyerah dan ulet. Niat menjadi guru penulis andal harus didukung dengan tekad baja. Walau terbebani dengan pekerjaan dan kesibukan segunung anakan, pak guru tetap menulis. Karyanya yang siap beredar, ia pasarkan lewat berbagai sosmed, bahkan yang paling menarik tips - tips ditempuhnya dalam memasarkan buku pun menjadi sebuah karya apik yang berjudul "Seni Menjual Buku."

Selamat Pak guru,, semoga semangat mu menginspirasi kami para guru, dan murid untuk bangkitkan gairah literasi di Indonesia.

Cikfat 25012019