Tanggung jawab bersama
#tantanganGurusiana
#tantanganHarike 3
Pendidikan Bukan Hanya
Tugas Guru Semata
Melainkan Tanggung Jawab Bersama
Masyarakat Keluarga
Harus Turut Serta
Dalam Membina Putra – Putri Kita
Marilah Kita Bersama
Mendidik Dan Membina
Demi Untuk Mewujudkan Cita – Cita
Menyongsong Masa Depan
Yang Penuh Harapan
Menjadi Putra – Putri Yang Membanggakan
Tantangan Sudah Pasti Ada
Jangan Menyerah Tuk Menghadapinya
Marilah Kita Bersama – sama
Mendidik Dan Membina Anak Kita
Lirik Lagu - Tanggung Jawab Bersama
Cipt : Syaiful Anam
Setiap mendengar lagu ini saya selalu seolah mendapat suntikan semangat. Pendidikan sejatinya bukan hanya tanggung jawab guru, bahkan lingkungan hendaknya turut serta, apalagi keluarga. Keluarga (ibu) haruslah menjadi madrasah pertama bagi seorang anak, tempat pertama anak mengenal ketauhidan, tempat pertama anak mempelajari adab. Kemudian sekolah dan orang tua bersinergi mengali potensi, membimbing anak menjadi pribadi yang beradab.
Sejujurnya, saya ingin setiap orang tua mendengarkan lagu ini. Lalu, saya ingin mengetahui bagaimana respon mereka? Masihkan diantara mereka beranggapan tanggung jawab orang tua hanya bekerja untuk pendidikan anak? Sungguh melihat keadaan sekarang sangat menyedihkan, seorang guru kehilangan kehormatannya adapula guru yang kehilangan masa depannya karena harus mendekam dijeruji besi setelah menegur anak didiknya yang melakukan pelanggaran.
Atau seperti kasus terbaru yang terjadi dikota kami, seorang kiyai dicaci maki wali murid karena mengeluarkan anaknya dari pesantren. pertama kali video itu beredar saya cek kolom komentar biasanya disana bisa saya temukan jawabannya. Ada satu komentar yang cukup menarik perhatian saya, kira-kira seperti ini "wajar anaknya dikeluarkan,melihat perangai ayahnya yang tanpa adab kepada guru yang sudah mengajarkan anaknya ilmu agama. Pasti adab anaknya pun tak jauh beda dengan ayahnya."
Lihatlah, adakah sekolah apalagi sebuah pesantren yang tidak menjunjung tinggi adab? Semua sekolah pasti selalu mengajarkan adab tapi panutan pertama anak tetaplah orang tua.
Hayuklah kita bergandeng tangan, kalau sekolah mengajarkan anak sholat,orang tua dirumahpun seharusnya menjadi contoh. Jangan pula menjadi pemutus ilmu.
Saya pun turut kecewa ketika anak didik saya bercerita bahwa ayahnya tidak pernah sholat. Padahal cita-citanya sangat mulia, dia ingin menjadi hafiz quran hingga bisa menghadiahkan mahkota untuk ayah dan ibunya.
Lagi-lagi saya ucapkan mari bergandeng tangan, memberi contoh, menguatkan, saling mengingatkan. Dimanapun dan kapanpun jika menemukan kesalahan pada seorang anak tegurlah dengan baik, berilah contoh yang baik. Karena mereka tanggung jawab kita, mereka yang akan meneruskan estafet agama kita dan bangsa ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar