Anak kelima kami diberi nama "Hamzah" dengan harapan dapat bersifat seperti "Hamzah r.a" paman nabi. Setelah masuk usia sekolah Hamzah kami sering merajuk ingin ganti nama. Alasannya banyak temannya yg mengejek namanya dengan huruf Hijaiyah "Hamzah yaa" (sambil dinyanyikan). Pernah juga saya mendengar sendiri beberapa temannya saat tahu namanya Hamzah berbicara begini "Hey! Hey!, Si Itu namanya Hamzah", diikuti tertawaan teman-temannya. Kesan yg didapat seolah-olah nama Hamzah itu kolot, aneh, tidak keren, tidak hebat.

Hari ini kami mendapt kiriman video dari Ua-nya tentang jenazah "Hamzah r.a" yang masih utuh dan darah segarnya masih mengalir setelah 1400 tahun terkubur. Kami menonton bersama. Seperti biasanya, berbagai pertanyaan dilontarkan oleh Hamzah anak kami yg saat ini berusia 8 tahun. Untuk memuaskan jawabannya saya memutar film "Umar" pada episode perang Uhud sampai penombakan "Hamzah r.a" oleh Wahsyi. Hamzah kecilku nampak terhenyak dengan kepahlawanan Hamzah r.a. Matanya tak berkedip memandang kegagah beranian Sayidina Hamzah pada perang itu. "Bu, Hamzah gak mau ganti nama". Nampaknya Hamzah kecilku baru sadar kalau nama Hamzah itu hebat, keren. Semoga engkau dapat seperti Sayidina Hamzah r.a. Aamiin.