ANTARA NGABUBURIT DAN "NGAMBUR DUIT"

#TantanganGurusiana ke-428

Menunggu berbuka puasa dimanfaatkan orang untuk menderas alquran, membaca buku, atau melakukan amalan yang bermanfaat. Tetapi bagi sebagian orang ngabuburitnya sambil keliling kota. Di Pekanbaru, jika jelang berbuka puasa jalanan sesak. Sepanjang jalan penuh dengan pedagang yang menjajakan aneka minuman, es cendol, es kelapa, es oyen, es rumput laut dan masih banyak yang lainnya. Mi goreng, sate Padang, burger, gorengan, dan masih banyak aneka makanan yang lainnya. Tinggal memilih mana yang disuka.

Nah, di situlah akar masalah mengapa jalanan penuh sesak. Selain mau berburu makanan berbuka puasa, mereka hanya keliling-keliling santai sambil menunggu waktu berbuka. Biasanya mereka sudah rapi, dan wangi. Ada beberapa orang yang sengaja ngabuburit sambil membawa makanan dan peralatan salat. Ketika tiba waktu berbuka tinggal mampir ke masjid untuk berbuka sekalian melaksanakan salat magrib.

Nah, ada yang miris ketika ngabuburit malah tambah ngambur duit. Semua makanan diborong untuk memenuhi keinginannya. Alih-alih ketika berbuka makanan bertabur tak termakan akhirnya mubazir. Bukankah mubazir adalah temannya setan.

Malah ada yang sedikit ngelus dada. Ngabuburit dengan digelar acara, berbuka puasa bersama. Berkumpul di suatu tempat, rumah makan atau restoran, bahkan di hotel. Kalau ini memang sudah ngetren di kalangan milenial. Tak afdol rasanya jika tak ikut acara berbuka puasa bersama. Yang membuat menangis adalah ketika puasa dan ifthar jama'i adalah mengejar ibadah, namun setelah berbuka puasa malah banyak yang meninggalkan salat magrib, dengan alasan jalan macet karena rumahnya jauh. Ini tentu mengejar sunah meninggalkan yang yang wajib.

Nah apa yang harus dilakukan supaya tidak "ngambur duit" dan salatnya tetap aman. Berikut adalah tipsnya:

Pilihlah menu yang terjangkau dengan budget.

Nah biasanya karena mengejar update an media sosial, biar keren, dicari makanan yang mahal dan wah, sehingga harganya juga wah, demi sebuah jepretan foto.

Carilah tempat yang dekat dengan masjid.

Bagi seorang muslim tentu ini menjadi prioritas utama. Supaya salat kita aman maka harus gampang dijangkau. Dan tentunya banyak air untuk berwudu.

Sebisa mungkin jika memang harus berbuka puasa di luar rumah, sebaiknya tidak di tempat yang ramai pengunjung, karena akan berdesakan. Bagi akhwat ini harus jadi perhatian nomor wahid. Mungkin saat berbuka puasa akan nyaman, bersamaan. Tetapi ketika ingin melaksanakan salat, biasanya kamar mandi rumah makan sudah sempit apalagi musalanya. Yang ditakutkan akan ketinggalan salat magribnya. Sampai di rumah kecapekan, malah tidur, lupa sahur dan salat subuh. Wadduh yang ini sudah kategori berbahaya.

Pilihlah yang area parkirnya luas.

Kendaraan kita juga perlu keamanan, supaya acara juga lancar. Jika area parkir luas, maka akan lebih mudah mengawasi kendaraan kita.

Semoga tulisan sederhana ini bisa mengingatkan kembali, barangkali putra-putri, teman atau tetangga ada yang mau ngabuburit. Jangan asal, ada aturan dan rambu-rambu yang harus dipatuhi. Selamat menunaikan ibadah puasa.

Pekanbaru, 12 April 2021

Siti Irmani Kasan

Al Izhar School Pekanbaru.