SITI IRMANI KASAN

Lahir di Gontor, Ponorogo Jawa Timur, tepatnya di sebelah Utara Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Indonesia. Merantau ke Pekanbaru ikut suam...

Selengkapnya
Navigasi Web
BU SUKOCO, TAK ADA LAWAN

BU SUKOCO, TAK ADA LAWAN

Pagi ini sengaja nungguin tukang sayur. Penginnya mau nyayur bening labu air campur daun katu. Panas-panas gini rasanya segar kalau nyayur bening. Tinggal nambah sambel plelek krupuk Bandung. Wis kalau dicepaki sak wakul ora nolak. Sego tiwul kedul-kedul. Byuuuhhh kemocos. Hehehehe. Yang jarang pulang kampung terasa to rasanya sego tiwul. Apalagi dikepeli campur kelapa parut tambah garam sedikit. Wuuuuuihh. Wis. Tak ada lawan pokoknya.

Bu Sukoco datang terlambat, pas Mas Tukang Sayurnya sudah kukutan. Timbangan wis disimpan. Kursi juga sudah diikat. Tinggal ngeeeeeeng berangkat. Ndilalah Bu Sukoco teriak-teriak. Sesekali matanya melihatku. Biasa Bu Sukoco pantang dijori. Sungute itu lo ora nguwati. Lek mrepet lambene sampai muter-muter. Kerudunge mobat-mabit. Wis tak karuan. Mas...Mas...ada paru. Hehmmmm, ngomong paru sengaja dikeraskan biar orang se RT dengar semua. Katanya Bu Sukoco mau buat Sambal Balado Paru.

" Mas daging sekilo, paru wis tak boronge semua, tetelan juga ya Mas", katanya sambil melirik ke arah kami. Bu Sukoco tak sah kalau tak mumbul. Pancen terkenal sombong. Pernah suatu ketika, Bu Sukoco bilang kalau sayur gambas itu sayur ternak ayamnya. Sayur kangkung itu sayur ternak lelenya. Byuuhhh, la sayur itu kesenanganku. Wetenge kembung kalau kebanyakan makan daun ubi. Mana kami dibilang kurang gizi. Dan masih banyak lagi cacian Bu Sukoco pada kami.

Pernah juga Yu Rusti sampai memohon minta parunya sedikit saja. Yu Rusti memang lagi ngidam. Tetapi Bu Sukoco tetap tidak mau ngasih. Katanya biarin saja. Biar anaknya Rusti ngiler. Sudah tahu miskin kok yo ndadak hamil. Makan sendiri saja susah, apalagi punya anak. Apa anakny mau dikasih makan bekatul. Hati Yu Rusti sakit. Tapi demi jabang bayinya diberanikan mindak mindik kerumah Bu Sukoco.

Bu Sukoco kalau dilihat wajahnya saja sudah bikin kesal. Hidungnya besar, matanya merah. Suaranya besar, suka merokok jadi bibirnya ikutan hitam. Maklum suaminya perokok berat. Rambutnya dicat warna merah. Kalung mutiaranya tak pernah lepas. Tangannya memakai kutek merah. Kuku kakinya juga. Kaca mata hitam, celana ponggol. Hehmmmm kaos hitam tanpa lengan. Duhhhhh jangan diterusin dah ah. Ngeselin yakin.

Ayo jangan bayangin wajah Bu Sukoco ya. Hahaha.

Pekanbaru, 20 Februari 2023

#TantanganGurusiana Hari ke-33

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post