Mengajarkan Puasa Sejak Dini
H-958 Gurusiana
Salah satu syarat wajib puasa Ramadan adalah balig. Artinya telah cukup umur. Ukuran cukup umur pada laki-laki dan perempuan berbeda. Dalam ilmu fiqih dijelaskan bahwa ukuran balig bagi perempuan apabila telah mengalami haid. Atau kurang lebih usia 9 tahun. Sedangkan untuk anak laki-laki disebut sudah balig apabila telah ada rasa senang kepada lawan jenis dan. Atau secara psikis ditandai dengan mimpi yang menyebabkan keluar air mani. Atau kurang lebih 15 tahun.
Jadi bagi anak yang belum mencapai balig, belum kena wajib puasa. Walaupun begitu, puasa harus dikenalkan sejak dini. Anak dilibatkan pada berbagai kegiatan puasa. Misalnya salat tarawih, sahur, dan saat berbuka puasa. Kenalkan juga puasa sedini mungkin dengan cara memberi penjelasan bahwa pada siang hari tidak ada kegiatan makan dan minum. Bukan berarti anak tidak diberi makan, melainkan tidak membiasakan memberi makan di tempat umum. Kemudian mulai pagi hari dikondisikan suasana puasa sampai jadwal atau waktunya anak tersebut diberi makan. Katakan kepadanya saat memberi makan bahwa anak itu sedang melakukan ifrhar atau berbuka (versi anak-anak).
Namun bagi anak yang sudah memasuki usia sekolah dasar, sudah harus dilatih berpuasa, semampunya. Seiring usia dan pendidikannya, nanti mereka akan mendapatkan pembelajaran tentang puasa dari tempat pendidikannya. Terutama pendidikan agama.
Hal itu dilakukan selain untuk melatih puasa juga untuk memberi penjelasan tentang pentingnya menghargai orang berpuasa.
Bagi saya sendiri, mengajarkan puasa kepada anak merupakan kegiatan yang paling mudah. Karena pada dasarnya, anak-anak saya susah makan. Puasa mereka adalah puasa minum. Jadi ketika berbuka, yang mereka serbu adalah minuman. Pada usia taman kanak-kanak, mereka sudah berpuasa seperti orang dewasa. Sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Dari tahun ke tahun, puasa menjadi kegiatan ibadah yang tidak sulit memahamkan kepada mereka. Bahkan menu berbuka dan sahurnya unik. Untuk berbuka keduanya saya harus menyediakan bakwan renyah yang tidak boleh dapat beli. Tapi harus buatan sendiri. Dipadukan dengan sambal kemiri atau sambal tomat. Takjilnya dengan es buah yang juga harus dibuat sendiri. Mungkin kalau membeli tidak puas karena terbatas. Sedangkan untuk lauk sahur, cukup dengan goreng atau panggang sosis dan minum teh manis.
Sampai sekarang, pola itu masih berlaku. Dan karena mereka sudah terpisah, mereka membuat sendiri di tempatnya masing-masing.
Cilegon, 08032025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, apa yang telah diajarkan dan diberikan Bundanya terus dipraktikkan walaupun sudah terpisah. Anak-anak yang sholeh/sholihah.
Alhamdulillah mereka mandiri Bund.