H-762 Gurusiana

Kita tidak diwarisi bumi ini dari nenek moyang kita. Tapi kita meminjamnya dari anak cucu kita. Begitu bunyi tulisan yang terpampang pada plang akses jalur pendakian hutan mati Gunung Papandayan Kabupaten Garut.

Takjub menikmati lukisan alam yang mungkin tak terbaca oleh akal. Sisa letusan gunung membentuk kubangan kawah yang selalu memancarkan uap putih membumbung tinggi. Membuat para wisatawan domestik dan mancanegara tertarik untuk mengunjunginya.

Fenomena yang lahir dari bencana letusan , menorehkan beberapa titik kawah beraroma belerang. Walaupun berdampak pada rusaknya hutan di lingkungan sekitar, namun memberi warna baru wajah hutan tak rindang. Masyarakat sekitar menamainya hutan mati.

Kondisi yang bertahun-tahun hanya menjadi buah bibir sebagai bongkahan letusan, mendapat sentuhan perhatian dari salah satu pemerhati lingkungan. Maka dibenahi hingga menjadi kawasan wisata cantik memesona. Tampil dengan nama "Kawasan Wisata Hutan Mati dan Kawah Gunung Papandayan Kabupaten Garut"

Berlatar tangga pendakian dan panorama gunung cadas, dan hamparan batu muntahan letusan menambah keindahannya. Cuaca sejuk alam Priangan, membuat pengunjung betah menikmati kesejukan, walaupun pancaran matahari di atas kepala. Apalagi saat berembun. Pengunjung betah bergelut dengan cuaca dingin di tengah tenda atau menikmati hangatnya selimut di cottage-cottage yang ada. Bumi ini kita yang jaga.

Garut, 25 Agustus 2024