Sajak Demokrasi
H-569 Gurusiana
Sajak Demokrasi
Sajak sajak demokrasi yang meramaikan hari-hari
Kini mulai sepi bagai bait-bait syair hilang notasi
Baliho-baliho besar kecil kini mulai dipreteli
Satu-satu tak ada yang bisa dieja lagi
////
Jalanan kembali normal dan mendamaikan
Lalulintas lancar tak ada kemacetan iring-iringan
Tak ada lagi pekikan-pekikan yang memekakkan telinga para pemburu kepentingan
Yang berdiri paling depan bersaing berebut kekuasaan
////
Hari tenang jelang demokrasi terbesar
Tenang mendamaikan masyarakat yang belum selesai berperang
Sambil menyusun strategi bersih kemenangan
Atau meretas strategi culas menakar kekalahan
////
Jujur dan adil katamu
Demi NKRI teriakmu
Tak mengapa menjadi abdi rakyatmu
Namun peluhmu, kau racuni dengan bisa yang mengoyak masa depanmu.
////
Masih berkata demi kemajuan
Masih berdalih demi kemakmuran
Masih menjual nilai keadilan
Demi penuhi hasrat politikmu.
Hanya engkau dan Tuhanmu, yang tahu.
Sumber gambar: bobo.grid.id
Cilegon, 12 Februari 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi!
Terima kasih p Haji Dede. Sal literasi kembali
Keren pisan Teh Eyang. Sukses selalu
Terima kasih, Mas. Salam sukses kembali
Mantap puisinya, Bunda. Smg rakyat bisa memilih pemimpin yang benar2 berkualitas. Sukses selalu, Bunda
Aamiin semoga Allah selalu menjaganya
Puisi yang keren
Terima kasih Bunda.
Luar biasa bunda
Terima kasih, Pak
Siapa menanam mereka menuai ya bun
Betul Cinta. Siapa menabur, dia memanen.
Semoga bisa memperbaiki keadaan, siapapun pemimpin nya atau yang terpilih.
Betul Cinta. Aamiin sukses selalu
Begitulah ironisnya penguasa yg ambisius bunda
Betul Oma. Mereka memaksakan kehendak dengan cara yang salah.
Kereeen, Bu. Semoga yang terplih besok sesuai harapan kita. Salam bahagia.
Aamiin semoga terkabu ya Bund. Siapa pun yang penting amanah