Siti Jumilati

Kebahagian akan datang jika tidak pelit untuk berbagi.... ketenaran dan kebenaran hanya milik Allah, maka tak selaknya kita sombong diri Be smart and be wise...

Selengkapnya
Navigasi Web
JEJAK TAK BERTAPAK

JEJAK TAK BERTAPAK

Masih jelas dalam ingatan dan masih terasa sakitnya ketika suatu pagi saya mendapatkan sebuah berita dari grup wa guru yang mengatakan telah gugur seorang guru muda yang dianiaya oleh muridnya dalam sebuah pembelajaran dikelas seni. sang murid tak terima ketika sang guru menegurnya entah untuk yang keberapa kalinya Allahualam. Diberitakan sang murid melakukan kegaduhan dan mengganggu temannya, sehingga akhirnya sang guru menegurnya dengan mencoretkan kuas di pipi sang murid yang menjadikan sang murid marah dan tidak bisa menerima perlakuan tersebut, sehingga terjadilah penganiayaan itu (Pak Budi membalas atau tidak) tidak tahu. Sudah separah itukah anak didik kita? sudah hilang rasa hormatkah? sudah demikian tak berartikah sosok kehadiran guru dalam kelas? ...lalu salah siapa? salah guru kah yang kurang memiliki strategi dalam pembelajaran atau salah muridkah yang terlalu dimanja dengan HAM. Atau salah salah sang penguasa yang kurang pas dalam menentukan kebijakan khususnya dalam pendidikan. Menuntut hasil yang maksimal sehingga mengabaikan proses. Kini pak guru telah pergi tapaknya tak meninggalkan jejak, honor yang jumlahnya Rp.300.000 mungkin hanya cukup untuk biaya transportasi dan pulsa, satu yang tersisa mungkin rasa sakit dan dendam dihati kerabat atau orang tua yang kehilangan dan tak rela nyawa anaknya yang direnggut paksa dendam akan perilaku sang murid yang entah bagaimana dan dimana tak ada satu pihakpun yang mau menengok dan mengulas keadaanya, mungkinkah dia depresi karena sesal dan hujatan yang tertuju padanya, atau sebaliknya bangga karena telah berhasil mengalahkan sang guru dan menjadi viral dengan predikat baru pembunuh guru. Selamat jalan pak guru Budi, semoga dengan pengorbananmu akan membawa perubahan baru dalam dunia pendidikan, semoga tak ada guru Budi lain setelah dirimu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga peristiwa itu tidak akan pernah terulang kembali

18 Feb
Balas

Aamiin...semoga pendidikan kita juga terbebas dari radikalisasi

25 Feb

Aamiin Yaa Robbal 'alaamiin. Baarokallah...Bunda.

18 Feb
Balas

maturnuwun Pak Raihan. Sangat berharap ada perubahan yang mengarah pada perbaikan karakter dan ketakwaan

18 Feb

Bunda...,saya 100% Ibu-Ibu. Saya Raihana Bund ,bukan Raihan...hehehe.

18 Feb

Karena tdk ada fotonya, jadi ya keliru menerka

18 Feb

waduh maaf bunda ternyata sy salah baca ya dua huruf terakhirnya ga ikut. saya bacanya Raihan Rasyid. aduh malu sekali saya. maaf ya bun...salam kenal dari saya yang sedang belajar. kalau Bunda Raihana sudah keren masuk jajaran penulis populer. sharing tip ya bund.. sekali lag maaf

18 Feb

Iya...Bund. Baarokallah.

18 Feb

Kita hanya berdoa untuknya

18 Feb
Balas

aamiin....semoga khusnul khotimah nggih pak

18 Feb



search

New Post