PRIA FLAMBOYAN
Oleh : Siti Juwariyah
Tantangan hari ke-22
Ada beberapa pria menyenangkan di sekitar kita. Mereka tersenyum sedikit saja banyak wanita jatuh hati, makanya mereka di juluki pria falmboyan. Kenapa mereka di ibaratkan bunga? Padahal bunga identik dengan wanita. Bunga Flamboyan memang pohonnya kekar atau kuat, hidupnya lama, bunga-bunganya indah dan kecil sehingga ringan, juga bersifat adem atau teduh karena rimbun daunnya. Kalau sedang berbunga menarik sekali pesonanya. Tentu saja karena kuat, indah dan teduh ini membuat siapa saja ingin berlama-lama berada di bawah atau dekatnya. Nah, lelaki seperti tanaman flamboyan ini nyaman dipandang, tenteram untuk bersandar, dan sudah pasti enak menjadi tempat berkeluh kesah, menjadi tempat bermanja, menjadi tempat berlindung/berteduh, hal yang sangat diidamkan oleh para wanita. Kalau suami bunda-bunda jenis pria seperti ini hati-hati banyak yang jatuh hati.
Kisah ini tentang lelaki flamboyan terjadi tahun 2013 silam. Malam ini dikedai kami kedatangan pelanggan spesial. Dia pesan beberapa menu yang paling enak dan mahal. Biasanya aku memang jarang ke kedai, karena mengurus bimbingan belajar. Tapi malam ini berbeda, ada pelanggan kami yang memesan menu istimewa sehingga aku juga ikut turun tangan.
Aku, suami dan dua karyawan menyiapkan semua pesanan pelanggan spesial. Pelanggan spesial ini menurut suami namanya bapak Wahyu. Tepat setengah delapan pak Wahyu datang bersama wanita cantik. Wanita yang bersamanya bernama Dinda, wajahnya cantik dan bodinya seksi. Aku bergumam dalam hati, bapak ini beruntung punya istri cantik dan seksi. Meski Pak Wahyu berumur, masih kelihatan tampan dan kharismatik.
Pak wayu memberikan kue brownies untuk kami. Katanya hari ini ulang tahun beliau. Kami diminta bergabung. Beliau sangat ramah dan tutur katanya lembut. Beberapa kali Pak Wahyu mencium kening atau pipi Dinda. Bagiku Dinda terlalu muda sebagai istri pak Wahyu. Jadi tidak pantas rasanya kalau ku panggil ibu.
Setelah makan malam selesai, sebelum pulang Pak Wahyu memberikan tips kepada kedua karyawan kami yang cukup besar. Aku berguman dalam hati, orang ini kaya raya. Kulihat mobilnya keluaran terbaru.
Jam sebelas malam, kedai kami hampir tutup. Datang dua pelanggan. Malam itu karyawan kami sudah pulang, tinggal aku dan suami. Wajah pelangganku tidak asing bagiku, ternyata Pak Wahyu. Yang aku herankan, pak wahyu datang dengan wanita. Wanita itu seumuran dengan pak Wahyu. Bibirku hampir berkata, “Pakk…” ucapku yang terheran-heran. Tiba-tiba pak wahyu memberikan isyarat kepadaku, menutup bibirnya dengan jari telunjuk. Isyarat itu berarti menyuruhku diam.
Kali ini Pak Wahyu pesan menu yang paling sederhana di kedai kami. Tepatnya hanya satu menu yaitu lalapan ayam goreng dan teh hangat. Dari perbincangan mereka, terdengar mereka seperti suami istri. Aku berbincang-bincang dengan suami dengan sedikit berbisik, “Yah… kalau ibu ini istrinya pak Wahyu, la terus Dinda tadi apanya?” kataku yang sudah kepo menjadi-jadi.
“Yah sudah ma… gak usah ikut campur” jawab suami yang seolah-olah juga pusing dengan pertanyaanku.
“mama sudah terlanjur kepo, rasanya penasaran” ucapku yang sedikit gelisah.
Setelah semua beres-beres selesai. Hanya tinggal menunggu pak wahyu dan istri menyantap makanannya. Aku dan suami menikmati teh hangat kami di sisi yang lain. Ketika suami ku desak dengan sederet pertanyaan, baru aku tahu kalau Dinda adalah selingkuhan Pak Wahyu. Suami bercerita kalau Pak Wahyu sering makan disini bersama Dinda.
Tiba-tiba terdengar istri pak wahyu memanggilku
“Mbak Ria.., Mas Agung…, Sini bergabung dengan kami” Ucapnya yang terdengar lembut. Aku heran kok ibu ini tahu namaku dan suami. Aku dan suami saling pandang, kemudian bergabung di meja mereka.
“Hari ini ulang tahun Bapak…, setiap tahun kami merayakan dengan sederhana” ucap beliau dengan menatap pak Wahyu penuh cinta. Pak wahyu tersenyum menatap wajah istrinya.
“Ibu sudah berapa tahun menikah?” Tanyaku yang mulai penasaran. Mumpung ada kesempatan ku interogasi sedikit demi sedikit.
“Kami menikah hampir tiga puluh lima tahun. Kami merintis usaha bersama dari nol, Alhamdulillah… sekarang kami punya segalanya” Ucapnya dengan sunyum di bibirnya.
Kurasakan udara dingin malam itu, hingga teh panasku terasa cepat dingin. Sesekali ku teguk teh panasku sambil mendengarkan cerita bu Wahyu.
“Aku dari tadi lihat mbak Ria dan mas Agung beres-beres, mengingatkan masa-masa kami susah dulu. Meskipun sekarang kami punya segalanya. Bapak orangnya sederhana dan paling penting setia” ucapnya yang begitu bangga dengan suaminya. Dalam hatiku sudah meronta-ronta ingin berteriak…. “Ibu di selingkuhi”. Mataku melirik suami, dan kulihat suami melirikku seperti sepemikiran denganku. Kami tiba-tiba melirik ke Pak Wahyu. Sepertinya mata pak Wahyu memberikan kode kepada kami agar tidak menceritakan Dinda kepada istrinya.
“Mbak Ria…, Ibu doakan semoga Mas Agung menjadi seperti Bapak, menjadi suami setia” ucapnya dengan mencium lengan suaminya.
Mendengar perkataannya, tiba-tiba teh di tenggorakanku seraya berhenti dan ingin ku muntahkan. Akhirnya tenggorokanku tersedak teh hangat, membuatku tidak berhenti batuk…,
Ya Allah bu, aku tidak mau suamiku seperti suamimu. Suamimu tukang selingkuh bu… batinku yang sudah meronta-ronta.
Malam itu terjadi diskusi begitu panjang dengan suami. Aku menumpahkan kekesalanku pada suami, yang tidak memberitahukan kebenaran pada Bu Wahyu.
“Semoga kita memliki suami yang setia”
Nama dalam kisah ini saya samarkan. Cerita ini untuk pembelajaran kita bersama. Bukan untuk dicari tahu siapa orangnya??? Selamat malam
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin... semoga suami2 kita setia ya bund...
amin
Smg kita terjaga dr hal tersebut
amin. semoga bunda