SITI KHOIRIL BARIAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
AKSI NYATA MODUL 1.4

AKSI NYATA MODUL 1.4

Jumat, 10 Februari 2023

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

Di SDN 2 SIDOMULYO AIR NANINGAN KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh : SITI KHOIRIL BARIAH, S.Pd.I.(CGP A7)

Seri Berbagi Pemahaman dan Pengalaman

Saya adalah seorang Guru SD mengampu Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, saya mengajar sejak tahun 2007, tepat setelah saya lulus dari sekolah menengah atas. Saya mengajar di Sekolah Menengah Atas dimana saya sebelumnya bersekolah sekaluggus dikader untuk menjadi Pegawai Tata Usaha. Saya Mengajar sambil kuliah. SMA Bustanul Ulum Anak Tuha adalah tempat saya mengajar ketika saya lulus SMA sampai saya lulus Kuliah tahun 2013, dan saya tetap mengajar hingga tahun 2016. Selanjutnya saya kembali ke kampung Halaman di mana saya berasal kemudian saya mengajar di SDN 1 Gunungsari pada tahun 2017 sampai dengan 2022 awal. Dan kemudian saya mengajar di SDN 2 SIDOMULYO AIR NANINGAN hingga sekarang.

Selama saya menjadi guru saya seringkali menemui berbagai macam masalah berkaitan dengan siswa dan tentang kesulitan saya menyelesaikan masalah. Mislanya tentang rasa tidak percaya diri pada anak sering membuat saya merasa kurang sabar sehingga saya sering memaksa anak untuk melakukan sesuatu hal yang membuat anak tersebut melakukan sesuatu seperti maju mengerjakan soal di papan tulis, meski anak tersebut tidak percaya diri.

Hal lainnya adalah kedisiplinan yang kurang, motivasi belajar yang rendah, kesulitan saya dalam memilih metode belajar yang tepat, bahkan masih banyak lagi yang lainnya. Hal tersebut yang membuat saya tergerak untuk meningkatkan kompetensi saya dalam menghadapi siswa disekolah dan bagaimana saya seharusnya bertindak, diantaranya dengan mengikuti program guru penggerak.

Program Guru Penggerak yang saya ikuti membuat saya mendapatkan berbagai pengetahuan, diantaranya pada modul 1.1 tentang Filosof Ki Hajar Dewantara, 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, 1.3 Tentang Visi Guru Penggerak dan 1.4 tentang Budaya Positif. Pendidikan program guru penggerak tidak hanya mendapat pengetahuan saja namun saya diajak untuk berbagi dengan guru yang lain melalui tugas Diseminasi Budaya Positif.

Artikel ini adalah bentuk penyelesaian tugas Aksi Nyata modul 1.4 Budaya Positif melalui berbagi pemahaman dan penerapan Budaya positif disekolah. Berikut adalah kegiatan kegiatan yang saya lakukan.

A. Latar Belakang

Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa, “…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.” (Lampiran 1. Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr. 1937)

Dengan demikian dapat diartikan bahwa sebagai seorang pendidik harus mampu melayani segala bentuk kebutuhan belajar siswa yang memiliki berbagai macam perbedaan (berpihak pada peserta didik). Kita perlu member kebebasan pada siswa untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif, mengembangkan minat dan bakatnya, namun bukan berarti kebebasan mutlak. Pendidik perlu menuntun dan mengarahkan siswa agar mereka tidak kehilangan aran dan dapat membahayakan diri siswa tersebut.

Dengan demikian, karakter murid tumbuh dengan baik. Sebagai contoh, murid yang tadinya malas menjadi semangat, bukan kebalikannya. Murid akan mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Selama seseorang merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan sulit terjadi.

salah satu tanggung jawab seorang guru adalah menciptakan lingkungan positif yang terdiri dari warga sekolah yang saling mendukung, saling belajar, saling bekerja sama sehingga tercipta kebiasaan-kebiasaan baik; dari kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh menjadi karakter-karakter baik warga sekolah, dan pada akhirnya karakter-karakter dari kebiasaan-kebiasaan baik akan membentuk sebuah budaya positif.

Pendidikan karakter yang ditanamkan kepada anak diharapkan dapat membentuk dan menghasilkan budaya positif di sekolah. Budaya positif akan muncul dari anak yang memiliki disiplin diri yaitu anak yang memiliki tanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya karena bertujuan kepada nilai-nilai kebajikan universal.

Beberapa pendidik menganggap bahwa pemberian hukuman dan penghargaan dalam kegiatan pembelajaran adalah bentuk dari disiplin positif. Dalam hal ini siswa bertindak dan bersikap seperti yang diharapkan, namun hanya bersifat sementara atau jangka pendek karena motivasi yang timbul dari luar atau motivasi eksternal, biasanya juga mendorong siswa untuk berbohong agar terhindar dari hukuman. Jadi penanaman disiplin positif dengan menerapkan hukuman dan penghargaan tidak dianjurkan untuk siswa.

Proses memunculkan Disiplin positif di sekolah dapat diwujudkan melalui pembuatan keyakinan kelas dengan kontribusi siswa sehingga siswa dapat termotivasi dari dalam atau intrinsik, pendidik juga dapat menerapkan restitusi bagi siswa yang melakukan pelanggaran terhadap keyakinan kelas. Dengan restitusi, siswa dapat menyadari kesalahannya secara mandiri dan mampu mencari solusi sendiri dari kesalahannya sehingga siswa dapat kembali kepada kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat.

B. Tujuan

Dengan menyusun keyakinan/kesepakatan kelas bersama,diharapkan dapat:

Membiasakan siswa menerapkan budaya positif sehingga siswa akan mempunyai karakter positif dan berbudi pekerti.

Membantu proses pembelajaran supaya lebih kondusif

Membangun hubungan positif antara guru dan siswa

Membentuk karakter yang baik dan mewujudkan profil pelajar pancasila.

C. Tolak Ukur

Tolak ukur dari kegiatan ini adalah

Tumbuh kesadaran siswa untuk membiasakan budaya positif

Siswa bersemangat dalam belajar.

Guru dan siswa dapat saling menyayangi, menghargai dan peduli.

Siswa memiliki karakter yang baik, merasa nyaman dilingkungan sekolah, mempunyai rasa tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi dalam melakukan kebaikan.

Siswa mampu menerapkan dan menjaga komitmen yang telah disepakati.

D. Linimasa tindakan yang saya lakukan

Mendiskusikan rencana berbagi pengalaman dan pemahaman terhadap warga sekolah kepada Kepala Sekolah

Berdiskusi dengan teman sejawat tentang langkah langkah yang akan dilakukan.

Membuat jadwal sosialisasi kepada guru tentang Budaya Positif di sekolah.

Membuat keyakinan kelas dengan dimulai dari kelas sendiri.

D. Dukungan yang dibutuhkan

Dukungan yang dibutuhkan diantaranya adalah:

Dukungan dari kepala sekolah

Dukungan dari rekan guru dan siswa

Sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses penerapan Budaya Positif Di sekolah

Orang tua sebagai pendamping dalam penerapan Budaya Positif.

F. Berbagi pemahaman Budaya Positif

Sebelum melakukan diseminasi dan membuat keyakinan kelas saya berdiskusi dengan kepala sekolah terlebih dahulu. Kemudian saya membicarakan rencana saya yang sudah disetujui kepala sekolah dengan teman sejawat yang saya anggap mampu untuk membantu dalam persiapan diseminasi dan pembuatan keyakinan kelas.

Selanjutnya saya terlebih dahulu membuat keyakinan kelas bersama siswa, karena untuk melakukan diseminasi terhadap guru membutuhkan usaha lebih besar, mengingat setiap guru mempunyai kesibukan masing masing. Pembuatan keyakinan kelas saya laksanakan di minggu ke 3 bulan Januari sesuai dengan rencana awal yang saya buat pada Rencana aksi nyata.

Kemudian untuk Pelaksanaan kegiatan diseminasi Budaya Positif di SDN 2 SIDOMULYO AIR NANINGAN baru dapat saya lakukan Jumat, 10 Februari 2023. Diseminasi baru dapat saya lakukan dikarenakan Guru-guru di Sekolah memiliki kesibukan masing-masing. Sehingga pada saat pelaksanaan diseminasi hanya dihadiri oleh 7 dewan guru dari 14 Dewan Guru di sekolah dengan metode Luring.

Diseminasi saya awali dengan melakukan Ice Breaking (Marina), karena saya merasa perlu untuk melakukan pencairan suasana, terutama terhadap diri saya sendiri yang nota bene sangat tidak percaya diri berbicara di depan banyak orang.

Selanjutnya saya bersama sama mencari pengertian Disiplin Positif dan Kebijakan Universal, kemudian saya lanjutkan pada poin poinnya yaitu tentang Teori motivasi (Motivasi, Hukuman dan Penghargaan), Membuat Keyakinan Kelas bersama Guru, 5 Kebutuhan dasar manusia, 5 Posisi kontrol, dan Segitiga Restitusi.

Diseminasi budaya positif di Sekolah saya ini diharapkan dapat meberikan pemhaman yang lebih baik lagi dalam menghadapi siswa-siswa di sekolah dengan keunikan yang berbeda beda. Selanjutnya Guru-guru dapat mulai mempraktikkan dengan siswanya di kelas. Sehingga Budaya Positif yang diharapkan dapat muncul baik dari siswa maupun guru di sekolah, lebih tepatnya seluruh warga sekolah. Dengan begitu tujuan pendidikan dapat dicapai bersama dan tercipta siswa yang memiliki motivasi intrinsik yang bernilai kebajikan universal.

Proses diseminasi terhadap Guru di sekolah dapat di lihat di sini https://youtu.be/L2sCpMwvBZ4

G. Penerapan Budaya Positif Dengan Membuat Keyakinan

Penerapan budaya positif di SD NEGERI 2 Sidomulo Air Naningan saya mulai dari kelas saya yaitu bersama sama dengan siswa membuat keyakinan. Dengan membuat Keyakinan kelas yang dibuat bersama siswa, semua siswa berhak untuk curah pendapat sehingga seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna.

Jadi dalam keyakinan kelas akan tertanam motivasi intrinsik sehingga siswa tidak merasa dipaksa untuk mengikuti keyakinan tersebut.

Keyakinan Kelas :

Bersifat lebih abstrak dari pada peraturan

Terdiri dari pernyataan universal

Dibuat dalam bentuk kalimat positif

Tidak terlalu banyak, mudah diingat dan dipahami

Dapat diterapkan dilingkungan tersebut

Warga kelas ikut berkontribusi dalam pembuatannya melalui kegiatan curah pendapat

Dapat ditinjau kembali dari waktu ke waktu.

Prosedure pembentukan keyakinan kelas:

Guru meminta semua murid di kelas untuk menuliskan apa saja aturan yang perlu disepakati bersama di kelas.( Curah Pendapat)

Semua usulan dari murid ditulis pada papan tulis.

Menyimpulkan hasil curah pendapat.

Kalimat-kalimat yang sudah disepakati menjadi keyakinan kelas diubah menjadi kalimat positif.

selanjutnya adalah menempel kesepakatan tersebut dikelas untuk dilaksanakan oleh siswa dan menumbuhkan nilai nilai kebajikan yang sesuai. Proses pembuatan keyakinan kelas dapat di lihat di sini https://youtu.be/crm5Pvu0sC8

H. Pembelajaran yang didapat dari Aksi Nyata

Keyakinan kelas saya lakukan dengan siswa kelas 5 yang saya anggap sudahbisa membaca, saya berfikir bahwa siswa SD yang kelasnya lebih tinggi dapat diajak untuk membuat keyakinan kelas dengan baik, ternyata untuk sekolah saya masih perlu pemahaman tentang nilai nilai kebijakan universal. Saya merasa saya perlu memperbaiki pengantar gambaran atau proses pembuatan keyakinan kelas bersama siswa.

Sedangkan pelaksanaan Diseminasi bersama guru di sekolah saya perlu belajar lebih baik lagi dalam menyampaikan materi dan penataan suara dan suasana agar diseminasi tidak monoton dan bisa lebih menyenangkan dan indah dikanang.

I. Rencana Perbaikan

Rencana Perbaikan untuk aksi nyata keyakinan kelas saya perlu memperbaiki pengantar gambaran atau Pemahaman proses pembuatan keyakinan kelas, bisa dengan menggunakan media media yang lebih menyenangkan, Misalnya menampilkan media berupa video yang menjelaskan tentang perilaku yang menunjukan nilai nilai kebajikan universal.

Sedangkan Rencana Perbaikan aksi nyata Diseminasi Budaya positif terhadap guru-guru di sekolah saya perlu memperbaiki dalam hal penyampaian materi secara lebih baik lagi, mungkin dengan menambah Ice Breaking agar suasana terasa lebih nyaman dan guru guru dapat menerima berbagi pemahaman dan pengalaman dari saya.

Air Naningan, 10 Februari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi!

12 Feb
Balas



search

New Post