Hutan Sekaroh
Apa kabar Hutan Sekaroh
Kuharap masih kutemukan pohon perkasa berbaris tegak di tubuhmu
Rimbun daun menghentikan langkah untuk berlalu
Sejuk angin membuai sepanjang perjalanan
Mata dimanjakan oleh tetesan air yang jatuh di tanah
Tetapi aku harus menelan kecewa
Menyaksikan tubuh tambunmu dilahap pongahnya serakah
Dimana pohon kokoh yang menghujam bumi
Sumber air bagi tanah tempat kaki berpijak
Kemanakah angin sejuk berhembus
Mengantar udara murni ke setiap paru paru
Aku hanya bisa terdiam
Menatapmu dengan sendu
Tubuhmu kini penuh dengan gambar jagung dan rumah peladang
Dengan luka carut marut di wajah
Disayat tangan brutal
Aku hanya bisa meninggalkanmu dengan hati yang pedih
Selamat tinggal hutan sekaroh
Kelak kuharap namamu masih bisa ku baca dan ku Eja
Dengan penuh kebahagiaan
Pulau seribu Masjid, 14 April 2022
#TantanganHariKe-45#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah
Terima kasih admin sudah tayang
Hutan sekaroh apa hutan jati Bunda Siti keren pemandangannya.
Mantap bunda puisinya, salam literasi dan salam sukses bunda