Libur akhir semester biasanya ditunggu tunggu oleh mahasiswa. sebagian besar dari mereka menghabiskan liburan di kampung halaman untuk melepas rindu yang sudah lama terbelenggu. Beda halnya dengan Mona yang memilih untuk tetap tinggal di kontrakan bersama teman temannya. Bukannya tidak rindu pada keluarga hanya saja kampung halaman Mona sangat jauh butuh waktu dua hari dua malam dalam perjalanan untuk bisa sampai ke rumahnya. Wajar saja dia memilih untuk berdiam diri di kontrakan nya. Bayangkan saja, selama dua minggu harus tinggal di kontrakan yang dilakukan hanya makan, tidur, ngeghibah dan menonton drama Korea. Sungguh sangat membosankan, pantas saja tubuh Mona mulai gendut seperti balon yang diisi udara.

Syukurnya sore ini Mona akan tracking bersama teman teman organisasi nya. Mereka akan menjelajah Pusuk Buhit yang berada di Samosir. Sepertinya perjalanan kali ini akan menyenangkan karena yg pergi hanya teman teman satu angkatan Mona. Tidak ada senior yg mendominasi di perjalanan kali ini.

"Seluruh perlengkapan sudah disiapkan, logistik juga sudah lengkap. Ada yang ketinggalan lagi gak ya?" Tanya Mona. "Ada, ini jaket kamu belum dipakai" sahut Joko sambil memakaikannya ke Mona. "Oh iya lupa" sahut Mona. "Cie cie ada yang lagi PDKT nih ye" sorak teman teman Mona Bersamaan. Mona sudah terlalu sering di bully jadi dia tak pernah ambil pusing perkataan mereka.

Merekapun berangkat dan melaju mengejar waktu. Pukul 06.00 wib semuanya sudah tiba di lokasi dan langsung sarapan pagi dengan bekal seadanya yang sudah disiapkan dari kontrakan Mona. Setelah itu, mereka bersiap siap dan berdoa untuk melakukan pendakian. Joko menjadi leader dari pendakian kali ini.

Setelah berjalan selama sepuluh jam lamanya dengan track yang curam mereka masih belum sampai dipuncak. Sementara hari mulai gelap. Mona dan Dina sepertinya juga sudah tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan. Joko akhirnya memutuskan untuk mendirikan tenda bersama Indra ditempat mereka istirahat. Mona dan Dini yang menyiapkan makan malam. Teman teman lainnya memilih untuk bercengkrama di depan api unggun.

Joko selalu memperhatikan Mona diam diam, dia sudah lama memendam perasaan dan kali ini ingin mengungkapkannya. Tiba tiba saja mata mereka bertemu pandang, ada sesuatu yang tersembunyi dimata Mona, rasa cinta yang dia simpan diam diam agar tidak terlihat. Sayangnya Joko sudah terlanjur melihatnya. Namun Joko tetap diam dan menunggu waktu yang tepat.

Hingga akhirnya fajarpun datang, namun semuanya masih terlelap dalam tidurnya masing-masing. Joko yang ingin melihat sunrise bangun dan keluar dari tendanya, dia kaget karena melihat Mona sudah bangun lebih cepat dan duduk menatap langit. Joko kemudian menghampirinya. "Mon ada yang ingin aku katakan", ungkap Joko. "Katakan saja", sahut Mona. "Aku sudah mempertimbangkan banyak hal, aku mencintaimu. Aku ingin menjadikanmu kekasih halal ku. Will you marry me?". Sontak saja Mona kaget dengan pengakuan Joko kepadanya, dia bingung harus jawab apa. Disatu sisi dia harus menyelesaikan studinya yang belum selesai. Tuntutan orangtuanya juga begitu banyak kepadanya. Hingga setelah berpikir dengan matang dia telah membuat keputusan. "Joko, maafkan aku. bukan aku tidak mencintaimu hanya saja beberapa hal membuatku tak mampu mengikuti isi hatiku. Jika kita sudah ditakdirkan menjadi sepasang, maka akan selalu ada jalan untuk menujunya. Hanya saja tidak untuk saat ini. Semoga kamu mengerti", sahut Mona.

Selesai