Siti Magfiroh

Guru SMPN 1 Cikande dan guru YPI Ar-rahman. Alamat Kampung Jati Gede Desa Cakung Kecamatan Binuang Kabupaten Serang Provinsi Banten Aku fb ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Hidup Ke-2 Serial Bumiku Hilang

"Pak, racun di dalam tubuh Anda menjalar, jika tidak cuci darah akan sangat bahaya untuk kesehatan bapak," Terang dokter Doni kepada Pak Sugi

Kabar itu sungguh sungguh membuat Sugi terpukul, sudah hampir satu Minggu Pak Sugi di rawat di RS Indah, muka mucat kaki, perut tubuhnya bengkak. Setelah analisa dokter ternyata gula darah Pak Sugi di atas normal sehingga Pak Sugi harus cuci darah.

Pak Sugi meneteskan air mata, tak kuat rasanya menahan sesak di dada. Sementara istrinya pun tak kuat mendengar kenyataan itu. Tapi dia harus tegar demi suaminya. Sambil menyeka bulir air matanya

"Iya, gak papa Pak, jika kepeutusan itung terbaik." Jawabnya lirih

"Besok hari Sabtu Pak Sugi harus cuci darah."

"Bapak jangan banyak minum air, tidak boleh makan buah-buahan, kacang-kacangan."

Terang dokter diakhiri salam dan berkeliling ke kamar rawat lain sambil diiringi perawan dan koas.

"Bapak salah apa yah bu, ujian hidup ini berat sekali," Tanya Pak Sugih kepada istrinya yang sudah dua puluh tahun lebih mendampinginya.

"Tuhan takkan mencoba melebihi kesanggupan hambanya Pak, berarti bapak adalah manusia yang insyaAllah diangkat derajatnya oleh Allah, diampuni dosanya, diberi pahala atas kesabaran." Jawab Ibu Nia menegarkan suaminya.

"Iya, bu ibu betul." Jawab Pak Sugi singkat.

Assalamualaikum..

Ucapan beberapa orang dri balik pintu.

"Oh ya benar ini kamar Pak Sugi," terdengar suara peremouan muda lirih.

"Walaikum salam jawab." Jawab Bu Nia.

"Eh, ibu-ibu, silakan masuk." Tawar bu Nia.

"Bapak dimana Bu?,: tanya Maya rekan mengajar Pak Sugi.

"Bapak di pojok," terang Bu Nia.

Mari, mari

"Gimana kabarnya Pak?" Tanya bu Laras

"Alhamdulillah, Allah sedang mencintai saya bu dengan CaraNya."

"Bapak kelihatan bengkak,"

"Ya, bapak kena gagal ginjal.: Minggu ini cuci darah, awalnya bapak gak mau karena takut, tapi saya meyakinkan bahwa taqdir adalah hakNya, kita tak pernah tahu kapan ajal menjemput, mana dulu yang cuci darah atau justru yang segar bugar, bapak akhirnya mau.

"Yang sabar yah Pak." Ucap beberapa teman rekan kerja Pak Sugi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerbung ya Bu? Keren cm masukan redaksinya banyak typo

24 Nov
Balas

Bukan bu, cerpen belum saya lanjutkan l, terima kasih bun Rumon atas masukannya ☺

24 Nov
Balas



search

New Post