Minggu pagi kali ini saya lalui dengan memasak untuk sarapan sambil menonton TV yang kebetulan ketaknya tidak jauh dari dapur. Sebenarnya jarang saya menonton TV. Kali ini sambil iseng saja menemani masak. Chanel TV awalnya tak saya perhatikan. Karena saya hanya menyetelnya saja. Setelah lama saya perhatikan tenyata chanel TVRI. Bagus acaranya saya terus menyimak sampai selesai sarapan dan bebenah rumah.

Di awal ada pertunjukan wayang yang bercerita tentang Raden Sumantri yang tampan tetapi memiliki adik yang buruk rupa bahkan mirip raksasa kecil. Namanya sukrasana. Keduanya saling mencintai walaupun memiliki rupa yang sangat berbeda.

Selanjutnya acara dapur cilik yang menghadirkan cheff Nanda ditemani dua anak yang memasak kue tradisional yaitu kue bugis yang berasal dari daerah Betawi atau Jakarta. Masakan kedua adalah telur semur cabai. Boleh juga nih resepnya dicoba. Ternyata telur mata sapi kemudian dimasak dengan bumbu semur seperti biasanya. Masakan penutup adalah es selendang mayang yang juga berasal dari Betawi. Kuliner yang sudah mulai jarang kita temui. Saya tidak terlalu menyimak resepnya karena sibuk di dapur. Nanti saja saya lihat resepnya di google atau tutorialnya di Youtube.

Selesai acara dapur anak dilanjutkan dengan tinjauan sastra dengan kajian tokoh alm. Sapardi Djoko Darmono. Beberapa sastrawan satu persatu mengulas karya dan pribadi sastrawan ini. Ulasan lengkap dan tuntas. Karena dirasa bagus suami saya yang memang dari jurusan Bahasa Indonesia memanggil anak kami yang bungsu untuk ikut gabung nonton. Kebetulan dia memang sekolahnya jurusan Bahasa.

Acara selanjutnya cerita Nusantara dengan tema  pembahasan tentang permainan traditional. Berbagai jenis permainan traditional diulas agar anak-anak Indonesia tertarik pada permainan ini. Acara ini dipelopori oleh komunitas Tradistional games literature. Demikianlah sekelumit kegiatan pagi saya yang tanpa sengaja mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dari TVRI di minggu pagi. Sebaiknya anak-anak kita bisa menonton program minggu pagi yang bagus ini dibanding acara TV lain yang melulu menghadirkan film kartoon yang kurang mendidik.