Siang ini saya melakukan sosialisaai MKM yang ke 3

MKM adalah singkatan dari Manajemen kebersihan menstruasi. Ini adalah program dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang bekerjasama dengan Unicef. Sebelumnya saya mengikuti pelatihan MKM pada tanggal 12 sd 1e Desember 2019. Pelatihan ini mengenalkan pentingnya keterlibatan semua fihak dalam MKM

Diantara Program MKM adalah:

1. Tersedia toilet yang terpisah antara laki-laki dengan perempuan

2. Teraedia ember dan gayung di dalam toilet

3. Tersedia tempat sampah dan sabun cuci tangan

4. Tersedia cermin dan pembalut

Rasio perbandingan antara siswa dengan toilet adalah 1 banding 40 untuk siswa, sedangkan 1 berbanding 25 untuk siswi.

Dianjurkan untuk siswi yang sedang haid mengganti pembalut antara 3-4 jam. Terlalu lama memakai pembalut apalagi dalam kondisi haid banyak akan berbahaya bagi kesehatan organ vital wanita.

Untuk di sekolah pembalut disarankan tidak dicuci dengan alasan darah haid adalah darah kotor. Jika siswi mencuci pembalut khawatiir kumannya menempel di tangan. Alasan kedua adalah tentang ketersediaan air di aemolah yanh terbatas.

Pembalut sebaik dilipat atau digulung kemudian dibungkus kertas dan damasukkam ke dalam plastik supaya rapi dan tidak terlihat. Aetelah itu pembalut tidak dibuang di tempat sampah yang ada di sekolah melainkan dibawa pulang dan dibuang di tempat sampah di rumah masing-masing.

Keterlibatan guru dan siswa laki-laki juga perlu. Mereka perlu mendapatkan pemahaman yang benar dan maksimal terkait MKM. Bila ada siswi haid yang bocor teman-temannya yang laki-laki tidak membuly dan jika dimintai tolong untuk membelikan pembalut harus bersedia. Begitu juga jika ada siswi haid yang mengalami PMS harus mau menolong.

Demikian semoga bermanfaat