Sebagai umat muslim, tentu akan merasakan kebahagiaan tak terhingga, ketika bulan Ramadan akan tiba, karena di bulan yang penuh ampunan ini, manusia akan merasakan karunia Allah yang luar biasa. Tetapi bulan Ramadan tahun ini terasa berbeda dengan tahun lalu, jika tahun lalu seminggu sebelum Ramadan datang, para siswa dan mungkin dari kebanyakan orang, atau bahkan bapak ibu guru, selalu menghitung hari, kurang berapa hari Ramadan akan tiba, tentunya yang di tunggu-tunggu adalah libur di awal bulan puasa( awal Ramadan), tetapi di tahun ini seperti tidak terasa.

Saat ini sudah satu bulan lebih belajar peserta didik belajar dari rumah, dan segala aktifitas kebanyakan berada di rumah, kini tinggal satu hari lagi bulan ramadan akan tiba. Meski suasana dan kondisi berbeda, tetapi tetap kita harus menyambutnya dengan gembira, dan penuh suka cita.

Suatu musibah yang terjadi di Indonesia saat ini, bukanlah suatu penghalang untuk melaksanakan ibadah puasa dengan hikmat dan khusyu’, dan juga bukanlah suatu hambatan untuk selalu berlomba-lomba melakukan suatu perbuatan baik. Oleh karena itu, saat kita melaksanakan ibadah puasa, harus tetap memperhatikan syarat rukun dari puasa itu sendiri.

Dalam menyambut Ramadan yang harus dipersiapkan bukanlah kesenangan yang bersifat duniawi semata, tetapi yang harus dipersiapkan adalah hati, karena dengan hati manusia akan mampu meluruskan niat dalam menjalankan puasa tersebut, dengan hati manusia akan mampu merasakan nikmatnya dalam menjalankannya, dengan hati pula manusia mampu memahami hakikat puasa itu sendiri. Oleh karena itu dengan hati bersih mudah-mudahan setiap manusia yang menjalankan ibadah tersebut, mendapatkan kerahmatan, petunjuk dari Allah Swt.

Selain itu dengan hati yang tulus ikhlas, mudah-mudahan dapat merasakan manfaat dari menjalankan ibadah tersebut. Dan Allah senantiasa mengampuni kita semua. Amin.