Saya sedang mengedit. Sebuah naskah tentang perjalanan hidup manusia. Tentang seorang anak miskin yang pindah sekolah ke sekolah swasta dengan beasiswa. Harapannya, sekolah ini dapat mengantarkannya mendapatkan beasiswa kembali di perguruan tinggi karena ia berharap dapat menjadi dokter. Namun, ada banyak kendala di sekolah baru ini yang tidak bisa ia hindari, sehingga ia pun dikeluarkan. Hilang semua harapan tinggi yang sudah ia bangun. Hancur hidupnya saat itu. Andaikan sabar dan syukur tidak ia pegang sebagai kekuatan, mungkin tangisnya tak akan berhenti dalam sepekan.

Siapa sangka, Allah menurunkan jalan lain. Ia mendapatkan orang tua asuh yang sangat baik hingga ia pun mulus dapat melanjutkan kuliah dan akhirnya menjadi dokter. Itulah tangan Tuhan yang memberikan jalan keluar dari setiap masalah. Kita hanya perlu sabar, ikhlas, dan tetap bersyukur. Andaikan ia tetap sekolah di sekolah tersebut, tentu ia masih berjuang sambil jualan gorengan.

Kisah seperti ini membuat pikiran saya melanglang buana. Kita sudah sering menghadapi masalah yang membuat kita frustasi dan lupa untuk bersabar. Kita kerap putus asa akan suatu hal dan lupa bahwa ada pengatur semua alur kehidupan ini. Tak jarang kita marah dengan keadaan. Andaikan ilmu sabar, syukur, dan ikhlas mudah dilakukan, tentu hidup ini indah sekali. Namun, ilmu-ilmu ini memang sulit untuk dipraktikkan karena di situlah letak keistimewaan orang-orang yang menyanggupinya.

Wallahualam bishowab.