SITI NURBAYA AZ

Guru SMA Negeri 2 Karimun. Masih terus mau belajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
IBM (Ini Bukan Mimpi) (4)
dari google

IBM (Ini Bukan Mimpi) (4)

Tantangan hari ke 12.06.2024

Lagi – lagi Bu Intan menguasai pikiranku, tatapan teduh yang selalu membuatku merasa diayomi.

Tapi entah mengapa teman- temanku selalu mengatakan Bu intan sok baik.

Bu Intan memang baik, nyatakan beliau selalu mengingatkan kepada kami muridnya untuk merasa rugi jika datang ke sekolah tapi mendapatkan manfaaatnya.

“Tunjuk tangan yang mengatakan belajar bahasa Indonesia tidak bermanfaat.” Pernah satu waktu Bu Intan bertanya.

Kami taka da yang bisa menjawabnya.

“Pernahkah anak – anak berfikir, jika tidak ada bahasa Indonesia sebagai pemersatu bahasa orang dengan suku yang banyak di Indonesia bisa berinteraksi satu dengan lainnya.

Mungkin tanpa kita sadari, kita menggunakan ilmu matematika setiap saat, contohnya anak – anak pasti menghitung waktu untuk cepat istirahat bukan. Bukankah itu tandanya kita menggunakan rumus matematika dalam kehidupan kita.” Banyak lagi yang dikatakan beliau yang sebenarnya benar tapi entahlah sebagain besar kami selalu menafikannya.

Apa yang menyebabkan Bu Intan menangis masih saja jadi pemikiranku.

Aku berusaha menjalankan apa yang dinasehati Bu Intan datang ke sekolah aku usahakan 20 menit sebelum bunyi bel mulai pembelajaran.

Memanfaatkan waktu untuk belajar dan mengulang kaji materi.

Membuat pertanyaan jika materi yang tidak aku fahami sehingga aku sekarang lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Suara gaduh sudah mulai terdengar, suara teman –temanku mulai ramai, pertanda lonceng tanda masuk akan berbunyi.

Waktu terus berlalu, keningku berkerut bukannya pagi ini Bu Intan giliran mengajar di kelasku.

Suara gaduh sudah terdengar, maklum sudah menjadi kebiasan kami jika ada guru yang terlambat datang maka kelas bagaikan pasar saja.

Aku melirik jam yang melingkar manis di tanganku, sudah lebih setengah jam Bu Intan tidak masuk ini rekor baru bagi Bu Intan.

“Bayu, susul Bu Intan di majelis guru.” Teriakku.

Sengaja aku berteriak supaya ketua kelas kami mendengarkan suaraku.

“Bu Intan tadi pagi sudah ada, mungki beliau ada urusan sehingga tidak masuk.” Jawab ketua kelas kami.

Aku menatap horror ketua kelas kami, padahal Bu Intan sudah berulang kali mengingatkan ketua kelas kami untuk memanggil guru yang terlambat masuk ke kelas.

Tapi yang namanya siswa lebih memilih guru tidak masuk kelas daripada masuk kelas.

Aku merasa kesal, akhirnya aku melangkahkan kaki menuju majelis guru untuk menjemput Bu Intan.(Bersambung)

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik dan menghibur, sangat inspiratif. Oke banget

12 Jun
Balas

Terima kasih.

13 Jun

Mantap

12 Jun
Balas

Terima kasih.

13 Jun



search

New Post