SITI NURBAYA AZ

Guru SMA Negeri 2 Karimun. Masih terus mau belajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kau Taklukkan Hatiku (5)
Diambil dari google

Kau Taklukkan Hatiku (5)

Tantangan hari ke 01.09.2022

Senja hampir tiba, ujung langit sudah menyemburkan warna keemasannya, tidak seperti biasa celoteh Emak sudah terdengar jika malam minggu hampir tiba, jangan lama dandannya nanti kita terlambat banyak lagi celoleh Mak tentunya. Tapi hari ini sejak jumat kemaren tidak ada permintaan Emak untuk mengajakku bersilaturhami kerumah keluarga.

Azan magrib berkumandang, ada rasa lega karena Emak tidak mengajakku untuk bertandang bersilaturahmi kerumah keluarganya.

Melipat mukena dan meletakkan pada tempatnya, aku merebahkan diri di pembaringan. Melegakan akhirnya aku bisa bersantai di malam minggu tanpa ganggu dalam keramaian yang membuatku merasa asing tentunya.

Baru mau menikmati malam minggu dengan leha – leha di kamar, ketukan di pintu diikuti suara Mak yang memanggil mengatakan ada tamu membuatku berpikir siapa gerangan yang datang bertandang.

Dengan malas aku bangun dari tidur ayamku, berjalan menuju pintu. Knop pintu terbuka, senyum Mak merekah menyambutku.

“Ada Saiful di ruang tamu.” Aku terkejut mendengar suara Mak.

Ternyata Saiful tidak main – main dengan ucapannya, dengan langkah berat aku melangkah menuju ruang tamu, mak bagaikan anak ayam yang mengekori aku.

Aku menghempaskan badan di kursi di seberang Saiful, Mak masih berdiri di pintu ruang tengah, “Duduk sini Mak.” Mak tentu kepo dengan kedatangan Saiful, aku melirik tanjam ke arah Mak yang bagaikan satpam saja melihat aku dan Saiful, sengaja mengajaknya untuk duduk.

“Mak ke dalam dulu, sudah ditunggu dengan TV-nya.” Seperti tidak bersalah Mak mengatakan itu.

“Maaf jika menganggu.” Mengerjit dahiku mendengan ucapan Saiful tentu saja menganggu tapi tidak mungkin aku mengatakannya tapi bahasa tubuhku jelas dapat dilihat olehnya.

“Saya tahu Hana tidak suka berbasa – basi jadi kedatangan Saiful berhajat.” Aku gemas melihatnya yang menjeda kalimat.

“Cepatlah bicara supaya cepat aku bisa bermanja dengan pembaringanku.”Batinku mengema

Entah karena melihat kegelisahanku atau memang Saiful sudah merencanakan untuk membuatku kesal dengan menjeda kalimatnya, entahlan.

“Minggu depan rombangan Mak akan datang meminang, Saiful harap tidak ada penolakan dari Hana.” Jantung seakan berpacu seperti lagi balapan.

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post