SITI NURBAYA AZ

Guru SMA Negeri 2 Karimun. Masih terus mau belajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
RAMADHAN KU (1)
Dari google

RAMADHAN KU (1)

Tantangan hari ke 26.03.2024

Sepuluh hari pertama ramadhan t’lah terlewati, aku memandang langit yang tidak ada titik noda hitam.

Sejak dua hari yang lalu panas menyengat, seperti membakar ubun – ubun ketika berjalan dibawahnya.

Rasa sakit ditengorokan sudah aku rasakan sejak subuh kemaren.

“Terlalu banyak minum es tu.” Sela Ratna

Ratna salah satu teman guru yang selalu menjadi teman curhantanku selama diperantauan.

“Selama sepuluh hari ramadhan ini aku tidak meminum air es Rat.” Ucapku membela diri.

Ya, tadi pagi aku menceritakan keluh kesahku selama dua hari ini merasakan perit ditenggorokan.

Jam sudah menujukkan pukul empat sore tapi matahari masih bercokol tegak di atas kepala rasanya malas untuk keluar mencari takjil untuk perbukaan nanti.

Hidup sendiri, masak terlalu mubazir rasanya ingin cepat liburan.

Kampung halaman sudah memanggil untuk pulang kepangkuan keluarga.

“Hana jadi pulang tanggal berapa.” Video call dua hari dengan Mak.

“Sepekan sebelum lebaran Mak.” Ucapku kala itu.

“Mak masak apa untuk perbukaan nanti.” Batinku

Bilis kacang dengan telur dadar dan lalapan timun dan daun kemanggi tak lupa sambal belacan buatan mak.

Naik selera dibuatnya, lewat semua makanan yang katan stiek dan lasaqna.

Meleleh air luirku hanya dengan membayangkan makanan yang selalu Mak sajikan untuk membangkitkan selera di bulan ramadhan.

Bukannya tak nak memasak sendiri tapi lebih mengirit membeli makanan sehingga duit dapat disimpan untuk pulang kampung.

Melirik dinding tinggal satu jam sebelum bunyi beduq magrib.

Aku masih berdiri di depan rumahku, perumahan yang menampung guru yang masih single dan merantau.

“Hana, ini ada sedikit lauk untuk perbukaan.” Suara Mira tetangga sebelah rumahku.

Aku menoleh kearah suara dan tersenyum.

“Terima kasih, maaf tidak ada balasan makanan dariku.” Ucapku sambil mengambil mangkok yang disodorkan Mira.

“Tak apa, Mira kebetulan rindu makanan rumah jadi ya masak untuk menghilangkan kempunan.” Kekeh Mira.

“Ya, bulan ramadhan selalu mengingatkan kita rumah.” Ucapku sedih

“Mira, masuk dulu ya mau mandi gerah habis masak.” Pamit mira kepadaku.

Aku memandang mangkok pemberian Mira, gulai asam pedas ikan pari.

Senyum terbit.

Masakan yang juga menjadi menu utama emak ketika bulan ramadhan.

Aku melangkah masuk, sambil tersenyum hari ini sudah cukup lauk pemberian tetangga sebelah untuk kuenya aku akan memakan roti kering yang selalu menjadi stok jika dalam keadaan genting.

Celup dengan teh panas, nikmat.

***

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya

26 Mar
Balas



search

New Post