SITI NURBAYA AZ

Guru SMA Negeri 2 Karimun. Masih terus mau belajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Setangkup Rindu (6)
Diambil dari google

Setangkup Rindu (6)

Tantangan hari ke 28.01.2023

“Maaf, Saya sudah mendapat izin dari Ibu Zuriah untuk mengantar Bu Nur pulang.” Aku mendelik mendengar ucapan Bang Rasyid, kenapa bawa – bawa nama Emakku segala.

“Telepon saja Emak, kalau tidak percaya.” Lagi – lagi suara Bang Rasyid mengisi ruang teligaku.

Rington salawat terdengar dari handphoneku, melihat layarnya telepon masuk dari Emak.

“Assalamualaikum Mak.” Ucapku

“Rasyid izin sama Mak, katanya mau bicara serius sama Nur. Mak udah beri izin, tapi jangan sampai magrib pulangnya. Udah ya assalamualikum” Setelah mengucapku itu mak menutup pembicaraan kami.

Aku membesarkan netraku ke arah Bang Rasyid beraninya Bang Rasyid mendekati Emakku.

Dengan malas aku masuk ke dalam mobil setelah Bang Rasyid membukakan pintunya untukku.

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang, tidak ada pembicaraan, akhirnya mobil Bang Rasyid berhenti pada salah satu stan makanan yang berjualan di coastal area.

“Mie ayam bakso 2 dan es jeruk Pak.” Tanpa bertanya padaku Bang Rasyid memesan makan dan minum untuk kami.

Sudah lima tahun, Bang Rasyid masih ingat dengan makanan yang selalu kami pesan waktu bersama dulu.

“Nur sekarang sudah berubah, Nur memang bukan Nabi yang mudah memaafkan kesalahan tapi Abang tulus mohon maafkan kesalahan Abang. Tidak ada maksud untuk melupakan, tapi keadaan yang memaksa tapi Nur selalu dihati Abang dan Abang pasti Nur tidak akan melupakan Abang itulah keyakinan Abang tanam di hati Abang Nur akan tetap menunggu Abang.

Abang terkejut ketika datang kerumah Nur waktu itu seakan hati abang pecah berderai. Tak sanggup menerima jika Nur menjadi milik orang lain. Abang sampai sakit seminggu, sampai akhirnya Abang mendapatkan informasi ternyata balita yang memanggil Nur adalah ponaan Nur.

Abang mencari cara untuk dapat berjumpa dengan Nur, Abang percaya jika Abang datang ke rumah tentu Nur tidak akan mau menerima Abang.

Akhirnya Abang mendapatkan kesempatan untuk menjadi Pembina upacara di sekolah Nur mengajar.” Bang Rasyid menghela napasnya lega setelah menceritakan semuanya kepadaku.(Bersambung)

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post