SITI NURBAYA AZ

Guru SMA Negeri 2 Karimun Masih terus mau belajar

Selengkapnya
Navigasi Web
Sulam Kesetaian (3)  .

Sulam Kesetaian (3) .

Tantangan hari ke 15.06. 2025

Tapi kesetianku tidak cukup untuk membuat Bang Imran bertahan.

Iming – iming tambahan modal dari janda yang ditinggal suami, yang katanya mau berbagi suami dengan cara berpoligami.

Tanpa izinku mereka menikah, entah dengan izin siapa Bang Imran menceraikanku.

Kesetian bukan lagi jaminan dalam sebuah pernikahan.

Aku menatap sendu, langkah kesal Aidil yang menghempas daun pintunya dengan keras.

Aku meraba baju yang sejak kemarin aku gantung, berharap kering sehingga bisa aku seterika dan mengantarnya sesuai permintaan pelanggan.

Dengan meneteskan air mata aku menyelesaikan seterikaan yang lumayan banyak.

Beristifar dalam hati semoga ada rezeki untuk anakku kuliah nanti.

Tanganku terhenti ketika mendengar saluran TV yang menyiarkan kecelakaan pesawat.

Berita satu ini menarik perhatianku, bagaimana tidak nama satu keluarga yang merobek kebahagianku menjadi korban di dalamnya.

Suara hp jadul yang hanya bisa sms berbunyi nyaring mengalihkan perhatianku dari berita yang hangat disiarkan.

“Maaf, benar ini Ibu Aisyah mantannya Pak Imran.” Kami dari maskapai penerbangan mohon kiranya Ibu berkenan mengambil jenazah keluarga Ibu.

Kami sudah mencari informasi ternyata Pak Imran maupun istrinya dibesarkan di panti asuahan.

Sementara Pak Imran memiliki anak bersama Ibu, seyogyanya anak ibu yang menjadi warisnya tapi karena anak Ibu masih dibawah umur, kami mohon kesedian Ibu untuk mewakilinya.

Jantungku berdetak keras, Ya Allah bukan dengan jalan ini Engkau memberikan rezeki Pendidikan untuk Aidil.

Walaupun Aidil membenci Ayahnya, mereka adalah darah daging yang akan merasa sedih jika salah satu dari mereka terluka.

Aku ingat betul, ketika ada berita yang mengabarkan begal yang dialami oleh Ayahnya.

Aidil dengan diam – diam menengok Ayahnya, rasa sayang tidak akan lepas dari mereka berdua.

Sebenarnya 2 tahun kebelakangan ini, Bang Imran selalu bertandanng.

“Jangan Ayah datang kerumah kami, hanya karena Tante tidak bisa memberikan anak laki – laki kepada Ayah.

Aidil bukan barang yang bisa Ayah pungut setelah ayah campakkan.” Cerca Aidil ketika itu. (Bersambung)

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post