PESAN IBU PERTIWI
( 12 )
PESAN IBU PERTIWI
By:Siti Nur Hasanah.
Astaghfirullahal adhim.
##
Jeritan hati si Eti melengking getarkan yang masih punya mata hati, karena terpuruk akan biadabnya si pemburu nafsu.
##
Rintihan kepedihan pilu bagai sembilu si Suci yang babak belur tersakiti karena kekejaman suami.
##
Gemeretaknya geraham sang ayah, saksikan anaknya yang berlumuran darah oleh sang angkara.
##
Jeritan dan tangisan para korban yang mencari pembelaan, karena ketakberdayaan.
##
Hai si Mata hati,
dimanakah kalian berada .
##
Masih bisakah kau melihat dan
mendengarkan jeritan kami
##
Ingatlah !
##
Kami mencari dan memilih si mata hati tuk mewakili kami
##
Lalu masihkah kau ingat kala masih bersama kami ?.
Kau berjanji akan menemani kami .
##
Kenapa justru kau memotong jembatan tuk
kami menyeberang
##
Tolong,
bukalah jalan tuk mencari pembelaan.
##
Buatkanlah jembatan yang kokoh untuk kami, agar kami bisa lalui tuk mencari payung sebagai pengayoman
##
Andai luka memar itu kau yang rasakan,
Andai babak belur itu anakmu yang rasakan
Andai Anakmu memar karena dihajar menantumu.
Andai putrimu tak sadarkan diri dijalanan karena perkosaan.
Apa yang kau rasakan ?.
##
Ingatlah !
Tugasmu mulia , maka pantang berkata sulit.
##
Karena itu adalah tugasmu .
##
Seperti saat seorang ibu melahirkan, sangatlah sakit, namun seorang ibu juga tidak akan menyerah.
##
Saat siswa mengerjakan tugas, pasti ada yang sulit dan yang mudah.
Andai para siswa tidak mengerjakan soal yang sulit, apa jadinya ?.
##
Kami mengandalkanmu, kami percaya kamu .
##
Andai kesulitan itu bisa kau selesaikan, maka segala kemudahan dan kesuksesan akan kau peroleh.
##
Ingatlah ! Tugasmu akan dimintai pertanggung jawaban di aherat nanti.
##
Ingatlah janjimu!
Saat kau mencari pendukungmu, maka kamipun mendukungmu.
##
Namun kami mengecam si buta yang tak punya mata dan hati.
Limpung,3/9-20
Tanggapan RUU PKS
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yg berapi-api, memperjuangkan hak yg telah lama dikebiri. Sampai merinding saya membacanya, Bun. Sukses selalu, sdh saya follow..
ini adalah tugasmu maka pantang berkata sulit, keren bu
Terima kasih telah hadir di blog saya dan mengapresiasikan.
Terima kasih telah hadir di blog saya dan mengapresiasikan.