Siti Nurjanah, S.Pd., M.Kes

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Aku adalah: - seorang istri - ibu dari tiga anak - guru SMA Negeri 1 Rembang - assesor Jabfung guru SMA Prop ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kajian Seksualitas dan Budaya    'Anda Sungguh Berharga!'

Kajian Seksualitas dan Budaya 'Anda Sungguh Berharga!'

 

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dari hubungan dengan manusia lain. Hubungan tersebut bisa terjalin lewat tali pernikahan, persaudaraan, pertemanan, maupun yang lainnya. Apakah hubungan yang sedang anda jalani berjalan baik? Konteks hubungan yang baik bisa dilihat dari beberapa hal:

 

Hubungan yang Saling Menghargai

Menghargai berarti memahami bahwa setiap orang memiliki perbedaan. Setiap orang berhak untuk berpendapat dan bertindak sesuai keinginannya. Ketika ada rasa menghargai, kedua pihak akan merasa bebas untuk melakukan apapun tanpa paksaan, dengan tetap peduli untuk tidak menyakiti pasangan, teman, maupun saudara. 

Hubungan yang Sehat

Dalam hubungan yang sehat, masing-masing yang menjalani hubungan akan merasa bebas untuk mengatakan "tidak" untuk hal-hal yang tidak ingin dilakukan. Kedua pihak selalu merasa aman, bebas bertemu teman, keluarga dengan tetap mengedepankan norma dan agama. 

Dalam hubungan yang sehat anda bisa mengekspresikan pendapat dan kepercayaan. Selalu menjadi diri sendiri dan bangga terhadap diri sendiri. Dalam hubungan yang sehat anda akan selalu mendapat dukungan untuk memutuskan sesuatu , namun juga bebas mengakhiri hubungan ketika Anda menginginkan. Seperti apa hubungan yang sehat?

Sering kita dengar berbagai lontaran kalimat:  

" Kami selalu merasa senang ketika bersama.” " Kami tidak bertemu setiap saat., namun ada waktu untuk teman-teman dan keluarga kami." “ Dia memiliki kepentingan /pendapat yang berbeda dengan saya, dan perbedaan itu menyenangkan!" “ Saya kadang cemburu saat dia bercanda dengan orang lain, tapi tak apa karena saya percaya padanya.” “ Kami seringkali berselisih paham, tapi selalu dapat berkompromi dan saling mendengarkan.”

Lontaran kalimat di atas tentu bukan omong kosong bila anda sedang menjalani hubungan yang sehat. Pikirkan baik-baik tentang hubungan anda dengan pasangan, saudara, keluarga, relasi, maupun teman. Apabila anda selalu tidak merasa mengalami hal di atas, berarti anda sedang tidak dihargai dan terjebak dalam sebuah hubungan yang tidak sehat. 

Ingat, selalu ada waktu untuk bertanya pada diri sendiri: Apa yang saya inginkan dalam hubungan ini? Apa yang saya sukai (termasuk yang tidak disukai) dari pasangan, keluarga, saudara, relasi, dan teman saya? Dalam hubungan yang sehat kita akan selalu merasa bahagia, aman, dihargai, dan didukung. 

Ketika Cinta Disakiti

Cinta tersakiti karena ada indikasi kekerasan yang sedang terjadi. Kekerasan terjadi ketika seseorang berusaha untuk menguasai kita dengan berbagai cara. Kekerasan fisik terjadi bila ada perlakuan dalam bentuk:  tamparan, pukulan, jambakan, dorongan kasar, injakan, tendangan, cekikan, lemparan benda keras, penyiksaan menggunakan benda, dan semua tindakan yang mengarah ke fisik. Kekerasan Psikis berupa:makian, hinaan, bentakan, ancaman, larangan keluar rumah, dan bentuk pembatasan lainnya yang mengecilkan harga diri, memunculkan rasa takut, dan ketidak nyamanan. Kekerasan Seksual berupa:pelecehan seksual, seperti mencolek bagian tubuh, pemaksaan hubungan seks (perkosaan), termasuk penggunaan benda untuk menimbulkan kesakitan pada alat kelamin atau alat reproduksi lain. Sedangkan apabila tidak diberi nafkah, dikekang dan dibatasi ruang gerak untuk bekerja dan mengembangkan diri merupakan bentuk kekerasan ekonomi.  

Mengapa dia melakukan kekerasan itu kepada anda? Orang yang terbiasa melakukan tindak kekerasan seringkali mengajukan alasan seperti ini:“Saya hanya bercanda”.“Kamu yang memulai”.“Saya sedang mabuk!” Padahal mereka melakukan ini untuk menguasai anda! Mereka menekan dan menakuti anda agar mendapatkan apa yang mereka inginkan! Apakah anda menjadi penyebab mereka melakukan ini? Tidak. Tindak kekerasan yang dilakukan pada anda, jelas bukan salah anda. Walaupun pasangan Anda marah atau kecewa dengan apa yang Anda lakukan, seharusnya mereka dapat duduk dengan damai dan berbicara dengan logika. Tidak ada seorang pun yang berhak menyakiti anda. Bagaimana anda bisa mengubah mereka?Tidak ada yang bisa mengubah sifat dan perilaku seseorang. Hanya diri mereka sendirilah yang dapat melakukannya.

Waktunya Memilih Ini adalah bagian yang paling sulit: memutuskan untuk bertahan atau berhenti. Mungkin anda masih menyayangi mereka dan merasa hampa tanpa kehadiran mereka. Coba untuk istirahat sejenak, untuk memikirkan apa yang harus anda putuskan.

Fokus tulisan ini sebenarnya adalah mengajak anda fokus. Fokus untuk menjalin hubungan lebih baik, agar pasangan, keluarga, saudara, relasi, dan teman-teman anda merasa dihargai. 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mentes, Bu. Bernas. High quality. Seneng baca tulisan Ibu.

02 Jun
Balas

Mentes, Bu. Bernas. High quality. Seneng baca tulisan Ibu.

02 Jun
Balas

Terimakasih, semangatnya Ibu. Salam sehat dan salam literasi

02 Jun

Luar biasa bu ...sangat bermanfaat...salam literasi

02 Jun
Balas

Salam sehat lahir batin, Ibu Gesti! Terimakasih

02 Jun



search

New Post