Siti Nurjanah, S.Pd., M.Kes

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Aku adalah: - seorang istri - ibu dari tiga anak - guru SMA Negeri 1 Rembang - assesor Jabfung guru SMA Prop ...

Selengkapnya
Navigasi Web
RIPs Waluh Teman Sehat

RIPs Waluh Teman Sehat

Waluh adalah tumbuhan yang masuk ke dalam suku Cucurbitaceae. Berbagai daerah di Indonesia memiliki sebutan tersendiri untuk tumbuhan ini. Misalnya di Maluku dikenal dengan labu ambon atau labu merah, di wilayah Jawa dan Sunda dikenal dengan nama waluh. Tumbuhan waluh ini memiliki beberapa jenis antara lain Cucurbita moschata Durch, Cucurbita pepo L. , Cucurbita maxima durch. Klasifikasi tumbuhan waluh tersebut adalah sebagai berikut :

Divisi :Spermatophyta Subdivisi :Angiospermae Kelas :Dicotyledonae Ordo :Cucurbitales Familia :Cucurbitaceae Genus :Cucurbita Spesies : Cucurbita moschata Durch

Cucurbita moschata Durch (waluh) merupakan tumbuhan berumur satu tahunan (annual) menjalar jauh dan mengeluarkan akar dari buku-buku batangnya. Tumbuhan ini juga memanjat dengan alat-alat pembelitnya yang berjumlah banyak dan terbelah dua. Daunnya memiliki pangkal yang berlekuk, berambut panjang dan sisi bawahnya berkelenjar. Tumbuhan ini dapat tumbuh liar maupun dibudidayakan.

Ribosome Inactivating Proteins (RIP)

Ribosome inactivating protein (RIP) merupakan sekelompok protein toksik dalam tanaman yang mempunyai RNA-glikosidase yang mampu menghambat sintesis protein pada mamalia. RIP mempunyai kemampuan memotong DNA superkoil. Adanya aktivitas tersebut menjadikan RIP sebagai kandidat yang potensial dalam terapi kanker (Sismindari, 2004). RIP mempunyai aktivitas menghambat sintesis protein yang potensial pada mamalia dan efek toksik dari RIP tersebut lebih kuat pada sel tumor daripada sel normal. Kemampuan RIP dalam menghambat sintesis protein disebabkan karena adanya aktifitas N-glikosidase yang memotong rantai glikosik adenine 4324 pada 28s rRNA mamalia, sehingga mengakibatkan sintesis protein terhenti dan pada akhirnya mati (Wiryatun L. Sofi M, Sismindari, 2003).

Beberapa penelitian berusaha mencari solusi untuk membunuh sel kanker secara efektif. Dari beberapa penelitian itu, ditemukanlah jenis protein tertentu yang bisa membunuh sel kanker, jenis ini disebut ribosome inactivating proteins (RIPs). Ribosome inactivating proteins adalah jenis protein yang bersifat sitotoksik dengan merusak ribosom pada sel (eukariot maupun prokariot) terutama pada sub unit besar sehingga tidak mampu mengikat faktor elongasi dan menghambat sintesis protein. RIPs ini bekerja memotong DNA yang berbentuk supercoil menjadi bentuk nic sirkuler (Barbieri, L. 1985). Aktivitas-aktivitas RIPs inilah yang diharapkan nantinya bisa menjadi salah satu alternatif pencegahan kanker.

RIPs ini terdapat pada tanaman, tersebar pada seluruh jaringan di dalam tanaman, namun pada kasus tertentu, RIPs ini ditemukan dalam jumlah besar di dalam biji (Zu Chuan Zhang, 2003). Beberapa hasil penelitian juga menguatkan, bahwa beberapa tanaman seperti Zea mays, Momordica charantina, Agrostemma githago (Fiorenzo Stirpe dan Luigi Barbieri, 1985), Riolnus communis, Phaleria macrocarpa (Sismindari, 2004), Mirabillis jalapa (Suprapti, 1997) dan Cucurbita moschata mengandung Ribosom Inactivating Protein (RIP). Banyak tanaman potensial seperti itu yang tumbuh subur di alam tropis indonesia, namun banyak juga yang belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal mereka memiliki potensi gizi dan komponen bioaktif yang baik.

Salah satu tanaman yang belum dimanfaatkan itu adalah tanaman waluh (Cucurbita moschata). Tanaman waluh (Cucurbita moschata) ini merupakan bahan pangan lokal yang kaya vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat. Daging buahnya juga mengandung antioksidan sebagai penangkal berbagai jenis kanker. Menurut Zu Chuan Zhang, biji waluh dewasa mengandung senyawa yang disebut Moschatin yang termasuk dalam RIPs tipe 1. Moschatin yang bersifat immunotoksin ini dapat membunuh sel melanoma tanpa mempengaruhi sel sehat lainnya.

RIPs ini dapat ditemukan dalam jumlah besar di dalam biji waluh. Senyawa RIPs di dalam biji waluh ini dinamakan moschatin, yang merupakan RIPs tipe 1. sayangnya keberadaan RIPs dalam biji waluh ini belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan latar belakang hal tersebut, kami melakukan penelitian untuk mengungkap mekanisme RIPs dalam biji waluh sebagai pencegah kanker dengan mengemas dalam bentuk es krim, Oktober 2009.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siip

20 May
Balas

terimakasih atas semangatnya, bapak! Salam sehat!

20 May



search

New Post