(Sambungan)

Alasan Ibu mau mandi dulu.

Sebenarnya beliau tak sanggup meneruskan membaca buku itu. Walaupun beliau mau juga menambahkan keterangan yang dibaca ibu dengan mencontohkan cara duduk Wan saat tiada.

Seperti biasa, setiap malam Jumat selesai shalat Magrib, sampai Isya Ibu selalu mengisi waktu dengan membaca Al -Quran.

Tidak kusangka, selesai shalat Isya, Ibu kembali mengambil buku "Air Mata Ibu" dengan duduk membelakangiku dan menjutkan membaca.

Tidak seperti sore itu. Ibu tekun saja membaca dan sekali-sekali menghapus air mata.

Paginya, ibu mengatakan kalau isi buku yang aku tulis benar-benar mengeluarkan air mata.

"Pandai betul Kamu menceritakan kejadian demi kejadian." Kata ibu. Tinggal beberapa judul yang belum dibaca ibu. Ibu sudah menanyakan tentang buku lain yang berbeda isinya.

Menurut ibu buku yang sedang dibaca ibu sangat menyedihkan

Aku memberikan buku berikutnya. Sama sebetulnya isi buku itu. Kalau dibuat film, sama-sama jenis film tragedi.

Tetapi buku"Ibu yang Berhati Mulia",

Isinya kisah hidupku yang sangat menyedihkan.

Melihat ibuku tercinta membaca buku goresanku, aku sangat bahagia. Apalagi PEMBACA PERTAMA bukuku adalah IBUKU TERCINTA YANG BERHATI MULIA. Langsung aku abadikan dan aku share di fb. Alhamdulillah, malam selesai shalat Magrib, itu juga seseorang memanggil dari luar. Bergegas aku menemui, ternyata PEMBELI PERTAMA. Uangnya pun aku persembahkan untuk Ibu.

Segala puji bagi-Mu ya, Allah. Sore itu memang sore yang sangat membahagiakan bagiku.

. (Terima kasih Bundo Mul