Jam dua pagi tanggal tujuh Mei tahun 2018, penjaga malam SMAN 1 Singorojo berkeliling kompleks sekolah. Aman. Dia kembali ke Pos SATPAM. Merasakan matanya ngantuk berat, dia tidur. Radio yang biasanya dia hidupkan, kali ini dia matikan.

Jam empat pagi, dia jalan keliling lagi. Didapatinya pintu ruang guru tak ada gemboknya. Ternyata gembok berada di halaman depan ruang guru itu. Pintunya ternyata hanya ditutup saja. Teralisnya terbuka. Khawatir ada yang hilang, dia menghubungi polisi. Bersama - sama mereka mengecek TKP. Semua laci dalam kondisi menganga, bahkan ada yang nampak bekas dibuka paksa. Sebuah laptop milik salah satu guru, semula berada di laci namun kini berada di aras meja. Uang sejuta rupiah milik guru yang lain, masih utuh. Hanya satu yang merasa kehilangan uang, itupun hanya dua puluh ribu rupiah.

Tapi ada yang aneh. Sepatu usang milik salah satu guru wanita hilang dua buah, kiri semua. Yang satu hitam, satunya lagi putih tulang. Mau buat apa ya?

Tadi malam, salah satu guru ada yang bermimpi. Suatu gedung kemasukan maling, tapi dia tidak mengambil apapun karena ketakutan melihat ada sesosok makhluk halus di samping gedung itu. Adakah hubungannya dengan kejadian di SMANSI? Wallahu a'lam. Tapi yang jelas, peristiwa ini mengingatkan bahwa kita harus lebih berhati - hati dan meningkatkan sistem keamanan. Beberapa minggu lalu SMP 2 Singorojo juga disatroni maling, berhasil membawa sebuah printer milik guru BK.