Pada Kamis pagi 18 Maret 2021 pukul 07.10 tadi, motor bututku mulai kustarter. Niatku sudah bulat, ingin menemui seorang perempuan hebat. Beliau adalah Bu Robingah, Kepala SD Sukomangli kecamatan Patean kabupaten Kendal. Kususuri jalan melalui desa Tembelang kecamatan Pageruyung. Lokasi sekolahnya hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari jalan raya Sukorejo - Weleri. Rutenya tidak terlalu ekstrim, namun kita harus berhati - hati. Jalannya berkerikil, sebagian masih tanah dan banyak lubang menganga. Sebenarnya ada rute lain yang lebih bagus, yaitu melalui desa Sapen. Jalannya sudah beraspal mulus dan lebih dekat dengan tempat kerjaku. Hanya karena penasaran saja, aku mencoba menyusuri jalan yang lebih berliku itu.

Tiba di kompleks sekolah beliau, plong rasanya. Yang kudapati di situ adalah bangunan sekolah yang bersih, rapi, penuh hiasan dan piala. Benar - benar sekolah juara. Halaman sekolahnya juga dikelilingi tanaman hijau. Kalau tidak ada tugas di sekolah yang menanti, ingin rasanya berlama -lama di situ.

Bu Robingah menyambutku dengan hangat. Walaupun baru kali ini bertemu muka, namun kami langsung akrab. Aku mengenal beliau dari WA Grup Majalah Literasi 5 MG. Kami ternyata juga sama - sama menjadi anggota WA Grup Mari Berkarya - Nulis Buku. Beliau benar - benar seorang penulis produktif. Beliau mampu melampaui tantangan menulis 365 hari tanpa jeda. Hari ini tulisan beliau di gurusiana adalah yang ke 425. Tulisannya juga bagus - bagus, baik konten maupun kepatuhannya memenuhi KBBI. Editor utamanya adalah suaminya sendiri.

Bu Robingah yang lahir di Banjarnegara tahun 1970 ini memang luar biasa. Di rumah, beliau adalah istri yang sholihah dan ibu yang baik bagi putera puterinya. Di sekolah, beliau adalah Kepala Sekolah teladan yang bertanggungjawab, kreatif dan inovatif. Berbagai penghargaan telah beliau dapatkan. Beliau mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten peringkat satu.

Sekolah yang beliau kelola pertama yaitu SD Kalilumpang, beberapa kali mendapatkan kunjungan dari luar sekolah. Mereka antara lain para wartawan, Pengurus Tanoto Foundation, pemerhati pendidikan dari China, Inggris dan lain - lain. Untuk SD Sukomangli, saat mulai beliau benahi ternyata datang pandemi Covid - 19. Peran serta masyarakatnya belum bisa dioptimalkan karena kerumunan massa masih harus dihindarkan.