Siti Rahminingsih, SPd

Guru Bahasa Jerman di SMAN 1 Karangdowo, Kab. Klaten, Propinsi Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web
SAPO TAHU SEAFOOD  (Tagur R-357)

SAPO TAHU SEAFOOD (Tagur R-357)

Hari ini saya takziah ke Yogyakarta, lebih tepatnya di daerah sekitar Ambarukmo jalan Laksda Adisucipto, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kami terpaksa berangkat setelah jenazah dikebumikan karena ada pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan. Jenazah dimakamkan jam 10.00 WIB, sementara kami berangkat setelah salat Jum'at.

Beberapa menit setelah terdengar adzan Asar, kami pamitan. Di perjalanan dari takziah kami sepakat untuk mampir ke Rumah Makan untuk mengisi perut yang belum sempat diisi pada jam makan siang tadi. Menu pilihan saya jatuh pada Cumi Lada Hitam, sayang habis. Lalu secara iseng saya beralih pada Sapo Tahu Seafood yang sebenarnya kurang menarik minat saya.

Saat menunggu pesanan datang, turun hujan gerimis yang membuat udara menjadi sejuk dan agak dingin. Dalam suhu udara yang demikian, pesanan datang. Saya ingin segera menyantap agar segera selesai, mengingat waktu sudah sore dan kami berniat mampir mengunjungi orang tua. Tetapi ternyata Sapo itu disajikan dalam mangkuk besar dan panas, padahal di gambar menu mangkoknya tidak besar. Maunya segera selesai, jadinya terpaksa nyantai. Bagaimana bisa cepat yang disantap panas dan lumayan banyak. Yah, terpaksa tidak bisa gas pol.

Hm, tetapi ternyata Sapo Tahu Seafood cukup nikmat disantap dengan santai dan dalam cuaca agak dingin. Setelah mencicipi saya jadi ingin tahu asal usul Sapo ini. Hasil penelusuran Google menyatakan menu ini berasal dari Tiongkok. Semula Sapo Tahu dikenal sebagai masakan bagi vegetarian karena bahan-bahannya tidak menggunakan daging atau ikan, melainkan hanya sayur dan rempah-rempah.

Info bahwa Sapo Tahu awal mulanya menu tanpa daging dan ikan, itu berarti berbeda dengan Sapo yang telah saya nikmati karena pada nama menunya telah ditambahkan seafood dan bahannya telah ditambahi udang dan irisan cumi sekalipun hanya dua atau tiga ekor udang kecil dan sekitar tiga iris cumi. Masih menjadi tanda tanya, bagaimana rasa Sapo Tahu tanpa daging ataupun ikan.

Saya tak pernah penasaran rasa suatu masakan kecuali saat lapar. Jika penasaran soal Sapo Tahu versi vegetarian ini bisa bertahan lama, mungkin saya perlu mencobanya suatu saat nanti. Tapi saya tak bisa yakin soal itu, karena saat tulisan ini selesai disusun, rasa penasaran itu pun nampaknya berakhir juga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post