Suasana kelas yang acak-acakan merupakan wujud program pembudayaan kebersihan, ketertiban, keindahan , keamanan, dan kekeluargaan yang disingkat dengan 5K gagal. Seperti gambar di atas, dimanakah letak program tersebut? Rasa kekeluargaan antar siswa dan guru dalam menciptakan ketertiban dan keindahan belumlah tampak. Hal ini terlihat dari susunan kursi yang terlihat acak selesai proses pembelajaran.

Apakah itu kesalahan dari siswa ataukah gurunya? Kita tidak bisa saling menyalahkan. Karena keduanya saling terkait. Yang kita perlukan adalah mencari solusi dari suasana tersebut agar proses belajar di kelas bisa sesuai harapan.

Di sinilah diperlukan pendidikan, pemantauan sekaligus pembudayaan oleh seorang guru kepada siswanya dalam mewujudkan 5K. Program 3P yaitu pendidikan, pemantauan dan pembudayaan oleh seorang guru kepada siswanya harus dijalankan secara berkesinambungan. Karena 3P tersebut saling terkait dan tidak bisa dijalankan secara terpisah.

Adanya pendidikan tanpa pemantauan dan pembudayaan maka suasana kelas yang rapi, bersih dan menyenangkan tidak akan terealisasi. Demikian pula adanya pemantauan dan pembudayaan tanpa pendidikan maka lingkup kelas yang tertib dan indah juga sulit terwujud. Pembimbingan 3P yang kuat, tentunya akan membuahkan hasil hebat.

Selaku guru janganlah kita lelah dan lengah untuk terus mengarahkan siswa dalam pembudayaan 5K. Mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Agar pencapaian tujuan pembelajaran utamanya dalam program penguatan karakter dapat terlaksana secara maksimal.

Selamat berjuang bapak ibu guru, semoga lelahmu dalam memberikan penguatan karakter pada siswamu berujung lillah. Aamiin

Wallahu a’lam bishshowab

Salam Literasi Abadi di Hati

Wlingi, 15 Agustus 2018