Siti Romdiyah

Tulisan adalah karya yang tidak akan hilang di telan waktu. Dengan tulisan kita bisa saling membantu. Walau mungkin kita belum bisa bertemu....

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa Harus Malu

Mengapa Harus Malu

Oleh : Siti Romdiyah

Membaca tulisan sahabat-sahabatku di group menulis, kadang membuatku malu untuk menulis.

Bagaimana tidak. Rata-rata anggota group tersebut telah memiliki karya tulis yang indah dan penuh makna. Di samping itu mereka juga sudah terbiasa menggerakkan diri dan orang lain untuk berkarya dengan penuh makna dalam tulisannya.

Sementara aku masih pemula dan belum ada karya tulisku berupa buku, yang bisa aku persembahan pada dunia.

Perasaan minder sering kali hadir, tatkala berdampingan dengan orang-orang hebat yang ledakan semangat literasinya kuat seperti nuklir.

Malu rasanya jika ditanya "sudah berapa buku yang telah bunda ciptakan?" Atau "Buku bunda sudah dapat ISBN atau belum?"

Hem, pertanyaan yang Betul-betul layaknya kartu as bagi pecandu judi.

Rasanya malu yang aku rasakan Betul-betul tidak relevan dengan hadits alhayaau minal iman Malu sebagian dari iman. Yang di riwayatkan oleh Al-Bukhâri dalam haditsnya no. 3483, 3484, dan 6120.

Menulis adalah hak setiap orang. Dan menulis juga boleh dilakukan oleh semua orang. Walaupun dalam menulis kita harus tetap ikuti aturan. Baik tatatulis atau kode etiknya.

Tidak seharusnya kita merasa malu untuk menulis. Adanya orang-orang hebat di sekitar kita adalah bentuk fasilitas yang Allah berikan, agar kita mudah untuk bertanya, mohon bimbingan serta arahannya.

Pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan tentang karya kita, sebenarnya itu adalah bentuk motivasi yang Allah berikan. Agar kita semakin kuat dan semakin termotivasi untuk berkarya.

Bukan merupakan bentuk penyudutan terhadap pikiran dan usaha kita.

Kata bijak yang sering kita dengar "Malu bertanya sesat dijalan." Sungguh relevan bagi seorang penulis pemula.

Sudah sewajarnya dan layak adanya. Jika seorang penulis yang masih pemula, mendapati kesalahan disetiap tatatulis atau struktur bahasanya.

Dari hal yang sewajarnya dan selayaknya itulah, maka akan di temukan satu titik terang yaitu wajar dan layak.

Tidak perlu malu untuk maju.

Tidak perlu malu untuk mencari tahu.

Tidak perlu malu untuk menuntut ilmu.

Dan tidak perlu malu bersanding dengan orang hebat di sekelilingmu.

Sudah sepantasnya fasilitas yang Allah berikan, berupa orang-orang hebat kita manfaatkan. Ilmu dan pengalamannya merupakan ladang untuk kemajuan tulisan kita.

Ayo budayakan menulis bersama sahabat pena nan indah. Hilangkan rasa malu untuk bertanya, hilangkan rasa malu untuk berubah, untuk mewujudkan impian kita berupa tulisan indah.

Rubahlah rasa malu dengan sebuah karya indah, pasti kau temui hidup penuh berkah.

Salam Literasi Abadi di Hati

Wlingi, 31 Juli 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kalau saya nulis terus, 4 bulan setelah gabung gurusiana baru dpt 1 buku, setelah itu tambah satu, tambah satu, teruslah menulis jadikan bank naskah buku, pada saatnya tinggal mengambil dan jadi buku

31 Jul
Balas

Insyaallaah bapak.. Mohon bimbingan dan arahannya sehingga cita-cita saya bisa terwujud.. Aamiin

31 Jul

Malu boleh asal jangan memalukan.. Saya juga belajar banyak dari gurusiana..

31 Jul
Balas

Betul bunda.. Semoga bisa terus bisa menjaga malu untuk tidak berkarya njih .. Aamiin

31 Jul

Membaca tulisan Bunda ini, semakin memancing diri untuk selalu berkarya. Terima kasih inspirasinya ....

31 Jul
Balas

Subhaanallaah Alhamdulillaah.. Saya juga terinspirasi dari karya-karya bapak. Semoga saya bisa seperti bapak yang terus berkarya walau aktivitas padat tiada tara. Aamiin

31 Jul

Biarkan rasa malu tetap bersarang di dada. Tetapi malu untuk tidak berkarya,....njih nanda? Teruslah menulis.Kita belajar bersama untuk mewujudkan satu karya. Guru mulia karena karya. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah....nanda.

31 Jul
Balas

Biarkan rasa malu tetap bersarang di dada. Tetapi malu untuk tidak berkarya,....njih nanda? Teruslah menulis.Kita belajar bersama untuk mewujudkan satu karya. Guru mulia karena karya. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah....nanda.

31 Jul
Balas

Yups betul bunda, Insyaallaah siap. Saya yakin adanya doa, bimbingan dan arahan dari bunda .. Allah akan meridhoi niat, hajat dan ikhtiar saya. Jangan pernah lelah membimbing dan mengarahkan nanda ya bund..

31 Jul

yup, benar sekali. saya pernah bermasalah dengan rasa malu yang tidak pada tempatnya. sehingga saya harus melewatkan banyak kesempatan berharga. alhamdulillah sekarang sudah jauh lebih percaya diri. salam kenal dari solo

31 Jul
Balas

Salam kenal kembali dari saya yang di Blitar bapak. Ternyata kita sama-sama pernah merasa malu. Semoga rasa malu ini berkembang menjadi malu bila tidak berkarya. (pesan bunda Nana)

31 Jul



search

New Post