Mengurangi Rasa Sakit dengan Menulis
"Aduh..., jangan dok saya paling takut dengan jarum suntik, kasih obat saja ya dok" rengekku saat dokter bilang bahwa, aku harus di suntik. Terbayang olehku, betapa sakitnya saat jarum yang lancip itu menembus tubuhku. "Wooo sakittt" jeritku. Ingin rasanya aku lari, namun, hal itu mustahil. Janganlah lari mengangkat kepala saja aku tidak mampu. Rasa sakit di tubuhku begitu kuat dan akhirnya aku hanya bisa pasrah.
Mau tidak mau itulah yang harus aku rasakan saat ini. Jarum suntik yang menakutkan itu, harus mengenai tubuhku untuk mengantarkan beberapa ml obat. Ku tutup wajahku saat dokter mulai menusukkan jarum suntiknya. "Allahu Akbar.." pekikku yang menyerupai pekikan Bung Tomo.
Aku masih merasakan sakit di tanganku, namun, aku harus menahannya. Dalam pembaringan, kurasakan sakitku bukanlah hilang, justru rasa sakit itu semakin terasa. Aku mulai bingung, apa yang bisa aku lakukan?
Kuraih handphone yang ada di sampingku. Ku buka dan kubaca satu per satu pesan yang menumpuk di chattku. Tanpa kusadari jari jemariku mulai menulis dan menulis hingga tiada terasa tulisanku telah mengalir jauh laksana air.
Kunikmati olah hati, olah pikir dan olah ragaku yang kutuangkan dalam tulisan. Sungguh ajaib, saat aku menulis, aku tidak merasakan sakit lagi di tubuhku. Tubuhku yang mriyang, kepalaku yang cenut-cenut dan hidungku yang tersumbat seakan tiada sakit lagi.
Aku bersyukur sekali, karena, kutemukan obat penghilang rasa sakitku dengan mudah, yaitu dengan menulis. Aku Hanya butuh HP lengkap dengan batrainya, berikut keikhlasan hati untuk menulis. Semoga hal yang aku rasakan dan yang sudah aku tuangkan dalam tulisan ini bermanfaat bagi pembaca yang saat ini mungkin juga sedang sakit. Ayo menulis dikala sakit dan temukan keajaibannya.
Dengan menulis akan kauraih beberapa manfaat diantaranya:
1. Hilangnya rasa sakit, 2. Adanya kenangan tertulis saat sakit, dan 3. Adanya motivasi hidup bahwa saat sakitpun sebenarnya kita bisa berkarya. Salam sehat sahabat penaku. Doaku selalu bersamamu. Wallahua’lam bishshowab
Salam Literasi Abadi di Hati
Wlingi, 26 September 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cepet sehat bu, sakit saja produktif apalagi sembuh, luar biasa
Subhaanallaah.. Aamiin Yaa Rabbal'alamiin terimakasih doa dan suportnya njih... Dia yang sama untuk bapak semoga terus sehat.. Aamiin
Subhanallah, dalam setiap kesempatan selalu bisa menulis, dalam sakitpun masih ada waktu untuk menulis, semoga dengan menulis segera mendapakan kesembuhan dari Allah Swt, sabar dan tawakal serta ikuti petunjuk dokter agar lebih cepat sembuh
Alhamdulillaah terimakasih doa dan suportnya njih tadz doa yang sama untuk panjenengan. Salam ta'dzim dariku yang di Blitar njih
Semoga lekas sembuh bu diyah
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin terimakasih doanya bunda, semoga bunda juga terus sehat. Salam Literasi Abadi di Hati bunda
Semoga lekas sembuh bu diyah. Semangat menulis yang luar biasa
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin terimakasih suportnya bunda. Hanya kebingungan saat sendiri di pembaringan. Subhaanallaah membaca dan membuat tulisan benar-benar membuat terlena hingga hilang rasa sepi di hati. Hh
Laa ba'sa thohuruun, syafakillah...nanda syantiq. Meski menulis dapat menjadi "obat ajaib" yang menyembuhkan, tetap saja harus istirahat yang cukup...njih nduk? Tapi memang selalu begitu, di saat "nelongso" nulis itu rasanya koq nikmat banget...hehehe. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin.. Terimakasih bundaku. Benar bunda tiga hari berlalu, aku selalu teringat padamu bunda. Yang selama ini bunda rasakan aku juga rasakan. Semoga bunda juga terus sehat njih. Saling doa bunda.. Safakillah syifaan aajilan bunda.. Aamiin Salam ta'dzim dari nanda yang di Blitar njih..
Aamiin ya mujibassailiin.
Subhanallah bu, ketika cinta sdh merasuk di hati, maka rasa sakit akan sirna. Demikian ibu, menukis sdh jadi candu dlm hidup, mk rasa sakit, jadi hilang begitu saja. Syafakillah bu
Aamiin Yaa Mujibassaailiin.. Terimakasih bunda atas doa dan suportnya. Semoga bisa menginspirasi bagi yang lain. Hemm *menulis dengan cinta* subhaanallaah inspiratif bunda
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin terimakasih tadz doa tulus dan suportnya. Semoga Allah meridhoi.. Salam ta'dzim dari nanda yang di Blitar njih.. Semoga sehat selalu
Luar biasa saat sakit masih bisa membuat jejak tulisan, semangat bu semoga lekas sembuh.
Alhamdulillaah... Aamiin Yaa Rabbal'alamiin terimakasih doa dan suportnya bunda Rita.. ..
Syafakillah ibu Romdiyah....
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin.. Thanks bunda. Salam sehat njih
Get well soon ibu
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin.. Thanks bunda. Salam sehat njih