Mpok Ipeh kali ini, kegiatannya semakin padat selain ia mengikuti  aktivitasnya kuliah, Mpok Ipeh juga rutin pada setiap hari kamis malam jumat, ikut pergi ke pengajian para emak-emak yang ada di  lingkungan sekitar, ssejak sore, Mpok Ipeh sudah mempersiapkan diri, mulai menyiapkan makan malam, untuk anak dan suaminya, karena jika ia mengaji keluarganya kaga uring-uringan mencari makan malamnya. Mpok Ipeh selalu berprinsip apapun banyaknye kegiatan di luar rumahnya, untuk urusan KSD alias Kasur, Sumur dan Dapur wajib Mpok Ipeh penuhi, setelah itu baru deh kegiatan yang lain ia kerjakan.

Mpok Ipeh selalu ingat pesan dari enyaknye yang udah almarhumah, selalu pesan

“apapun tingginya pekerjaan elo, kudu duh tanggung jawab sebagai istri dan ibu, wajib di utamain”ucap enyak Mpok Ipeh sambil tangannya mengulek gado-gado dagangannya. Saat itu Mpok Ipeh masih sekolah dan bantuin enyaknye bungkusin gado-gado yang udah siap.

Kata-kata itu selalu terngiang di sanubarinya, di tambah ia dapat ilmu dari guru di sekolah dengan istilah KSD (Kasur,Sumur,Dapur) dan peran  perempuan sebagai agen dari sosialisasi primer. Itu isrtilah kerennya.

Materi pengajiannya yang kali ini, acaranya agak istimewa karena memanggil ustazah dari luar sebagai nara sumbernya,yakni  ustz.Atin Hertinanbeliau dari Ciamis yang sengaja datang mengisi ceramah penutupan sementara dalam menyambut Ramadhan. Isi dari ceramah tersebut  tentang “Adab-adab puasa Ramadhan”.

Agar puasa kita tidak sia-sia,  maka hendaknya puasa kita dilakukan dengan sungguh-sungguh, mengikuti sunnah dan adabnya

((رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الجُوع وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَر))

“Betapa banyak orang yang berpuasa akan tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar saja, dan betapa banyak orang yang melakukan qiyamullail, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari qiyamullailnya kecuali begadang saja.” (Ibnu Majah)

1-            Berniat dengan ikhlas agar mendapatkan pahala secara sempurna

((مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) [متفق عليه]

2-            Senantiasa sholat fardhu tepat pada waktunya secara berjama’ah, khususnya sholat Subuh

((صَلاَةُ الجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً))

((مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللهِ))

3-            Menjauhi segala yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa (kata-kata kotor, jorok, menceritakan kejelakan orang lain (ghibah), mendengarkan musik, bohong:

((إِذَا كَانَ صَوْمُ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ)) [متفق عليه]                                ((مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ ، فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ))

4-            Makan sahur di akhir malam. Rasulullah  bersabda:

((تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً))  [متفق عليه]

5-            Menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam.

((لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ))  [متفق عليه]

6-            Senantiasa melakukan sholat taraweh berjama’ah.

((مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ))

((مَنْ قَامَ مَعَ الإمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كَتَبَ اللهُ لَهُ قِيَامَ لَيْلًة))

7-            Memperbanyak dzikir dan rutin membaca dzikir pagi dan sore

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا} (41) سورة الأحزاب

8-            Rutin sholat sunnah rawatib setiap hari, yaitu 12 raka’at

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي للهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشَرَةَ رَكْعَة تَطَوُّعًا غَيْرَ فرِيضَةٍ إلاَّ بَنَى اللهُ لهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ [رواه مسلم عن أم حبيبة]

9-            Bersungguh-sungguh membaca Al Qur’an dan berusaha khatam minimal sekali dalam bulan Ramadhan ini.

الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة . يقول الصيام أي رب منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه ويقول القرآن منعته النوم بالليل فشفعني فيه ، فيشفعان (رواه أحمد)

10-          Memperbanyak baca doa, khususnya beberapa saat sebelum berbuka puasa

((ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ)) وَذَكَرَ مِنْهُمْ ((وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ)) [رواه ابن ماجه والترمذي] .. والإمام العادل ودعوة المظلوم

11-          Ikut memberi buka puasa dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Rasulullah ﷺ bersabda:

((مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا)) [رواه ابن ماجه والترمذي]

12-          Mengisi 10 hari terakhir Ramadhan dengan sholat tahajjud dan berbagai ketaatan lainnya untuk menemukan lailatul qodar. Rasulullah ﷺ setiap memasuki 10 hari terakhir, beliau meng-hidupkan malamnya (dengan sholat tahajjud), membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya (tidak melakukan hubungan suami istri).

كان النبيُّ ﷺ إذا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وأَيْقَظَ أَهْلَه  (مسلم)

13-          Melaksanakan umrah di bulan yang mubarak ini.

((عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً))  [متفق عليه]

Catatan MpoK Ipeh, sangat teliti , ia berniat ilmu yang ia dapatkan dari ustazah dari luar itu, akan ia ajarkan pada anak-anaknya dan tetangganya yang tidak sempat hadir dalam pengajian tersebut.